PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – PT. Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Memastikan proses penanganan antrean Pertamax di sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya telah dilakukan secara cepat agar pasokan kembali stabil.
“Kami segera melakukan penyesuaian suplai dari titik distribusi utama dan menambah dukungan pasokan dari terminal BBM lain, guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun, Senin (24/11/2025).
Antrean tersebut dipicu oleh keterlambatan kedatangan kapal pengangkut Pertamax ke Fuel Terminal Pulang Pisau akibat cuaca buruk, ditambah meningkatnya konsumsi harian masyarakat.
“Rata-rata penyaluran Pertamax di Palangka Raya selama November 2025 mencapai sekitar 112 KL per hari dan pemenuhannya terus kami optimalkan,” jelasnya.
Pertamina turut menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Kota Palangka Raya yang sebelumnya mengadakan rapat khusus membahas ketersediaan dan distribusi BBM.
“BBM bersubsidi untuk Palangka Raya dan Kalimantan Tengah diperkirakan tetap aman hingga akhir tahun, sedangkan BBM non-subsidi disalurkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan,” katanya.
Dia juga menepis isu yang menyebutkan bahwa kandungan etanol dalam BBM dapat merusak mesin dan menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
“Seluruh produk yang dipasarkan, termasuk Pertalite, telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar pemerintah sehingga aman untuk digunakan,” tegasnya.
Pertamina memastikan setiap SPBU di Palangka Raya tetap mengikuti prosedur penerimaan BBM sesuai standar, dan tim operasional terus dimaksimalkan agar pasokan tetap lancar serta kualitas BBM terjamin. (*/adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – PT. Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Memastikan proses penanganan antrean Pertamax di sejumlah SPBU di Kota Palangka Raya telah dilakukan secara cepat agar pasokan kembali stabil.
“Kami segera melakukan penyesuaian suplai dari titik distribusi utama dan menambah dukungan pasokan dari terminal BBM lain, guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun, Senin (24/11/2025).
Antrean tersebut dipicu oleh keterlambatan kedatangan kapal pengangkut Pertamax ke Fuel Terminal Pulang Pisau akibat cuaca buruk, ditambah meningkatnya konsumsi harian masyarakat.
“Rata-rata penyaluran Pertamax di Palangka Raya selama November 2025 mencapai sekitar 112 KL per hari dan pemenuhannya terus kami optimalkan,” jelasnya.
Pertamina turut menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Kota Palangka Raya yang sebelumnya mengadakan rapat khusus membahas ketersediaan dan distribusi BBM.
“BBM bersubsidi untuk Palangka Raya dan Kalimantan Tengah diperkirakan tetap aman hingga akhir tahun, sedangkan BBM non-subsidi disalurkan sesuai kebutuhan dan ketersediaan,” katanya.
Dia juga menepis isu yang menyebutkan bahwa kandungan etanol dalam BBM dapat merusak mesin dan menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.
“Seluruh produk yang dipasarkan, termasuk Pertalite, telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar pemerintah sehingga aman untuk digunakan,” tegasnya.
Pertamina memastikan setiap SPBU di Palangka Raya tetap mengikuti prosedur penerimaan BBM sesuai standar, dan tim operasional terus dimaksimalkan agar pasokan tetap lancar serta kualitas BBM terjamin. (*/adr)