Site icon Prokalteng

Gunakan EDC BRI, Kini Iyus Bisa Layani Warga Salurkan Bansos Hingga Transaksi Uang Tunai

M. Yusri dengan EDC BRI di Toko Sembako yang juga Agen BRILink di Jalan Mendawai. Tepatnya di persimpangan tiga Pasar Kahayan, Selasa (23/4).(FOTO : HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – M Yusri (50) masih mengingat kenangan awal-awal menggunakan Elektonic Data Center (EDC) Bank Rakyat Indonesia (BRI) kurang lebih 10 tahun yang lalu.

Melihat alat EDC yang ditaruh dimeja kasir toko sembako miliknya, dia masih ingat masa awal-awal memakainya. Dalam memori ingatannya, awalnya kaku dengan mesin  EDC BRI yang digunakan untuk menerima transaksi pembayaran dengan beragam jenis kartu.

Namun kini, Iyus, nama sapaan akrabnya kini bisa menggunakan dengan lancar EDC BRILink yang di toko sembako yang juga menjadi Agen BRILink Iyus 99.

Toko sembako dan Agen BRILink Iyus 99 ini terletak di Jalan Mendawai tepatnya di persimpangan tiga Pasar Kahayan. Di lokasi sekitar, terdapat berbagai macam toko ataupun warung berjejer di Pasar Kahayan. Pasar tersebut selalu ramai oleh warga yang hendak membeli kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Toko Iyus 99 ini juga menyediakan beras, gula, dan kebutuhan sembako untuk warga Pasar Kahayan tersebut. Selain toko sembako, toko ini juga menyediakan  jasa transfer, pengisian pulsa, bayar tagihan, tarik tunai, setor tunai dan layanan transaksi keuangan lainnya.

Pria yang akrab disapa Iyus ini menceritakan, awal menggunakan EDC BRI ini untuk melayani warga saat pembagian bantuan sosial (bansos) Kelompok Penerima Manfaat  (KPM) Bantuan Non Tunai (BNT). Usaha sembako yang sudah berjalan ini sudah sekitar kurang lebih 20 tahun.

”Mereka itu setiap sebulan itu mengambil beras di toko bantuan bansos di tempat,” ujarnya, Selasa (23/4).

Dia menuturkan, saat ini program bansos masih jalan. Akan tetapi, saat ini program bansos tersebut dicairkan menjadi uang tunai. ”Pencairannya mesin EDC juga digesek, dicairkan melalui uang,” bebernya.

Iyus mengaku sempat kaku ketika awal menggunakan EDC BRI ini. Dia perlu bimbingan dan belajar dari BRI Banjarmasin selama satu hingga dua bulan agar fasih dalam penggunaan EDC BRI ini.

”Awalnya didampingi dan dibimbing.  Awal-awal saya banyak bertanya di bagian EDC ini, banyak tanya ini supaya tidak salah menggunakan EDC ini, sebulan aja rasanya kaku menggunakan EDC ini. Kemudian sudah lancar semuanya,” bebernya.

Dengan EDC ini, dia gunakan untuk melayani tarik tunai, setor tunai, dan transfer uang untuk layanan BRILink. Iyus menyebut warga yang setor tunai di agen BRILink miliknya jumlahnya bervariatif. Dari berkisar Rp300 ribu sampai Rp 10juta. Dalam sehari, transaksinya biasanya sekitar 20 kali.

“Setor tunai wilayah pasar ada yang Rp 300 ribu Rp 500 ribu. Jarang Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Tapi minimnya yang sering Rp 500 ribu,  Rp 1 juta, dan Rp 1,5 juta,” terangnya.

Kehadiran EDC BRI ini, lanjut Iyus membantu kebutuhan warga ketika hendak tarik tunai, setor tunai dan transfer saat Kantor BRI Unit Pasar Kahayan tutup ataupun antreannya membludak.

”Mereka itu malas mengantre, kadang-kadang itu malas ke seberang. Mereka perlu cepat ini pas mengantre tadi, di bank itu ada sampai satu jam mengantre apalagi orangnya banyak.  Jadi mereka memilih yang praktis dan cepat,” jelasnya.

Bapak yang mempunyai tiga anak ini merasa kehadiran BRILink ini menunjang kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.

Terpisah, Pemimpin Cabang BRI Palangkaraya Sari Wahono mengungkapkan, saat ini jumlah EDC BRI yang ada di Palangkaraya kurang lebih 700 EDC yang tersebar diseluruh pusat- pusat ekonomi maupun di tempat-tempat usaha baik perdagangan, jasa, dan di instansi atau lembaga pelayanan masyarakat.

”Penerapan EDC merchant adalah proses menggunakan perangkat elektronik untuk menerima pembayaran atau transaksi non-tunai, seperti kartu kredit atau debit. Ini memudahkan pembayaran bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi bagi pedagang. Dengan EDC, pedagang dapat langsung memproses transaksi pembayaran secara elektronik, mengurangi risiko dan meningkatkan akurasi serta mengurangi pengelolaan fisik uang secara langsung,” ujarnya melalui keterangannnya.

Sari menerangkan, manfaat EDC BRI bagi masyarakat yakni dapat melakukan transaksi non-tunai dengan mudah menggunakan kartu debit atau kredit di berbagai tempat, seperti restoran, toko, atau merchant lainnya yang dilengkapi dengan EDC.

”Transaksi menggunakan EDC lebih aman dibandingkan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Selain itu, fitur keamanan seperti PIN atau verifikasi otentikasi lainnya juga menambah lapisan perlindungan,” bebernya.

Dia menerangkan, penggunaan EDC BRI memungkinkan terciptanya catatan transaksi elektronik, yang dapat memudahkan pemantauan pengeluaran dan pembukuan bagi masyarakat.

”Penggunaan EDC juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan penetrasi teknologi dan digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan,” imbuhnya. (hfz)

Exit mobile version