26.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 3,75 Persen

PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) pada November ini memutuskan
untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen
persen. Sejak awal 2020, Bank Sentral telah memangkas suku bunga acuan sebanyak
125 basis poin.

Gubernur BI Perry Warjiyo
mengatakan, keputusan menurunkan suku bunga acuan, suku bunga deposit facility
dan lending facility setelah mempertimbangkan evaluasi serta perkiraan ekonomi
domestik dan global.

“Keputusan Rapat Dewan Gubernur
Bank Indonesia pada 18-19 November 2020, memutuskan untuk menurunkan BI-7DRR
sebesar 25 basis poin jadi 3,75 persen. Suku bunga deposito facility sebesar 25
basis poin jadi 3 persen, dan suku bunga lending facility 25 basis poin menjadi
4,5 persen,” jelasnya, kemarin (19/11).

Baca Juga :  45 Jurnalis Terbaik Lolos Seleksi Beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism Batch 4

Lanjut Perry, keputusan ini konsisten
dengan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah inflasi yang
diperkirakan akan tetap rendah.

“Keputusan ini mempertimbangkan
perkiraan inflasi tetap rendah, dan langkah lanjutan untuk percepat pemulihan
ekonomi nasional. Bank Indonesia tetap komitmen sediakan dukungan stabilitas
dan dukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Perry.

Terpisah, Ekonomi Bhima
Yudhistira memperkirakan, penurunan suku bunga ini akan berdampak pada
berpindahnya dana deposan di perbankan ke investasi secara riil.

“Intermediasi perbankan
diperkirakan akan membaik khususnya terkait kinerja pertumbuhan kredit,” kata
Bhima.

Menurut Bhima, biaya pinjaman
juga akan bisa lebih rendah. Sehingga, pelaku usaha bisa memanfaatkan kredit
perbankan untuk meningkatkan ekspansi usaha pada tahun 2021. “Bunga acuan yang
menurun merupakan insentif bagi sektor riil,” ucap Bhima.

Baca Juga :  SKK Migas Sapa Wartawan, Sampaikan Update Hulu

Ke depan, kata Bhima, akan ada
peluang penurunan bunga acuan 25 bps lagi sehingga BI 7DDR diperkirakan menjadi
3.5 persen.

PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) pada November ini memutuskan
untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen
persen. Sejak awal 2020, Bank Sentral telah memangkas suku bunga acuan sebanyak
125 basis poin.

Gubernur BI Perry Warjiyo
mengatakan, keputusan menurunkan suku bunga acuan, suku bunga deposit facility
dan lending facility setelah mempertimbangkan evaluasi serta perkiraan ekonomi
domestik dan global.

“Keputusan Rapat Dewan Gubernur
Bank Indonesia pada 18-19 November 2020, memutuskan untuk menurunkan BI-7DRR
sebesar 25 basis poin jadi 3,75 persen. Suku bunga deposito facility sebesar 25
basis poin jadi 3 persen, dan suku bunga lending facility 25 basis poin menjadi
4,5 persen,” jelasnya, kemarin (19/11).

Baca Juga :  45 Jurnalis Terbaik Lolos Seleksi Beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism Batch 4

Lanjut Perry, keputusan ini konsisten
dengan perlunya menjaga stabilitas eksternal di tengah inflasi yang
diperkirakan akan tetap rendah.

“Keputusan ini mempertimbangkan
perkiraan inflasi tetap rendah, dan langkah lanjutan untuk percepat pemulihan
ekonomi nasional. Bank Indonesia tetap komitmen sediakan dukungan stabilitas
dan dukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Perry.

Terpisah, Ekonomi Bhima
Yudhistira memperkirakan, penurunan suku bunga ini akan berdampak pada
berpindahnya dana deposan di perbankan ke investasi secara riil.

“Intermediasi perbankan
diperkirakan akan membaik khususnya terkait kinerja pertumbuhan kredit,” kata
Bhima.

Menurut Bhima, biaya pinjaman
juga akan bisa lebih rendah. Sehingga, pelaku usaha bisa memanfaatkan kredit
perbankan untuk meningkatkan ekspansi usaha pada tahun 2021. “Bunga acuan yang
menurun merupakan insentif bagi sektor riil,” ucap Bhima.

Baca Juga :  SKK Migas Sapa Wartawan, Sampaikan Update Hulu

Ke depan, kata Bhima, akan ada
peluang penurunan bunga acuan 25 bps lagi sehingga BI 7DDR diperkirakan menjadi
3.5 persen.

Terpopuler

Artikel Terbaru