27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Pelaku UMKM Kalteng Pilih QRIS BRI karena Uang Masuk Cepat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Indrawatie (48) sempat khawatir dengan kehadiran kode Batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada beberapa tahun yang lalu. Ibu empat anak yang memiliki usaha Toko Bajakah Official Kalteng ini khawatir uang transaksinya tak masuk dalam pembayaran produk jualannya.

Namun. Kini kehadiran QRIS mempermudah transaksi usaha untuk salah satu penjual Toko Obat-obatan Khas Kalteng yang beralamat di Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1,5 Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.

Toko tersebut menjual berbagai macam produk obat-obatan tradisional khas Kalteng. Berjejer produk obat-obatan tradisional seperti Teh Bajakah, Madu Bajakah, Akar Bajakah, Kopi dari Akar Bajakah dan berbagai produk obat-obatan tradisional lainnya. Pemilik Toko Bajakah Official Kalteng Indrawatie memilih QRIS BRI karena mudah penggunaanya. Alasannya, karena lebih cepat dari bank lain proses masuknya.

Baca Juga :  Menumpuk, Beras di Gudang Bulog Terancam Membusuk

”Kemarin itu memang QRIS bank yang lain agak lambat sih, memang masuk. Cuman nunggu 30 menit,” ujarnya, Kamis (18/4).

Dia pun mengaku sempat mengalami keraguan ketika hadirnya kode batang QRIS perdana sejak muncul. Ia khawatir uang pembelian produk tidak masuk ke rekening usahanya.

”Kalau sekarang gak sih, kalau dia masuk sudah kelihatan m-bankingnya. Terus kita minimal dalam sebulan sekali mengecek apakah sudah masuk. Karena totalnya kan sudah kelihatan di m-bankingnya, terus kita totalin. Kita cek ke banknya benar atau enggak sesuai dengan di m bankingnya,”imbuhnya.

Indrawatie menceritakan, baru-baru ini salah satu pembeli dari anggota polisi yang tidak membawa uang tunai. Sehinggga pembeli tersebut memilih untuk menggunakan kode QRIS sebagai transaksi pembayaran.”Akhirnya lewat QRIS, itu ada sekitar Rp500 ribu an lah masuk,” imbuhnya.

Indrawatie mengakui, kehadiran QRIS sangat membantu pelanggannya yang tidak mempunyai dana tunai.”Mempermudah bagi pembeli yang tidak membawa uang tunai,” imbuhnya.

Baca Juga :  Perangi Pinjol, Anies Janji Akan Permudah Pinjaman Tanpa Jaminan untuk UMKM

Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Arif L Ilmiawan mengatakan, kehadiran QRIS dari BRI mendukung kemudahan pembayaran cashless. ”Bank Indonesia getol-getolnya mengkampanyekan QRIS,  dengan cashless bisa mengurangi peredaran uang palsu,” ujarnya di Kantor BRI Cabang Palangkaraya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Sedangkan Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024, serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya.(hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Indrawatie (48) sempat khawatir dengan kehadiran kode Batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada beberapa tahun yang lalu. Ibu empat anak yang memiliki usaha Toko Bajakah Official Kalteng ini khawatir uang transaksinya tak masuk dalam pembayaran produk jualannya.

Namun. Kini kehadiran QRIS mempermudah transaksi usaha untuk salah satu penjual Toko Obat-obatan Khas Kalteng yang beralamat di Pasar Kahayan Jalan Tjilik Riwut Km 1,5 Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.

Toko tersebut menjual berbagai macam produk obat-obatan tradisional khas Kalteng. Berjejer produk obat-obatan tradisional seperti Teh Bajakah, Madu Bajakah, Akar Bajakah, Kopi dari Akar Bajakah dan berbagai produk obat-obatan tradisional lainnya. Pemilik Toko Bajakah Official Kalteng Indrawatie memilih QRIS BRI karena mudah penggunaanya. Alasannya, karena lebih cepat dari bank lain proses masuknya.

Baca Juga :  Menumpuk, Beras di Gudang Bulog Terancam Membusuk

”Kemarin itu memang QRIS bank yang lain agak lambat sih, memang masuk. Cuman nunggu 30 menit,” ujarnya, Kamis (18/4).

Dia pun mengaku sempat mengalami keraguan ketika hadirnya kode batang QRIS perdana sejak muncul. Ia khawatir uang pembelian produk tidak masuk ke rekening usahanya.

”Kalau sekarang gak sih, kalau dia masuk sudah kelihatan m-bankingnya. Terus kita minimal dalam sebulan sekali mengecek apakah sudah masuk. Karena totalnya kan sudah kelihatan di m-bankingnya, terus kita totalin. Kita cek ke banknya benar atau enggak sesuai dengan di m bankingnya,”imbuhnya.

Indrawatie menceritakan, baru-baru ini salah satu pembeli dari anggota polisi yang tidak membawa uang tunai. Sehinggga pembeli tersebut memilih untuk menggunakan kode QRIS sebagai transaksi pembayaran.”Akhirnya lewat QRIS, itu ada sekitar Rp500 ribu an lah masuk,” imbuhnya.

Indrawatie mengakui, kehadiran QRIS sangat membantu pelanggannya yang tidak mempunyai dana tunai.”Mempermudah bagi pembeli yang tidak membawa uang tunai,” imbuhnya.

Baca Juga :  Perangi Pinjol, Anies Janji Akan Permudah Pinjaman Tanpa Jaminan untuk UMKM

Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya Arif L Ilmiawan mengatakan, kehadiran QRIS dari BRI mendukung kemudahan pembayaran cashless. ”Bank Indonesia getol-getolnya mengkampanyekan QRIS,  dengan cashless bisa mengurangi peredaran uang palsu,” ujarnya di Kantor BRI Cabang Palangkaraya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Sedangkan Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024, serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru