27.8 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Buwas Perkirakan Harga Beras Bulan Depan Bakal Naik

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso (Buwas) memperkirakan, harga beras akan naik memasuki Februari 2022. Penyebabnya, musim panen pada November hingga Desember 2021 terbilang rendah.

“Harga beras diperkirakan juga akan naik hingga bulan depan karena ada potensi hidrometeorologi pada awal 2022, estimasi mulai dari Desember 2021 sampai Februari 2022,” kata Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (17/1/2022).

Selain itu, kata Buwas, sejumlah program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 juga mempengaruhi harga beras. Hal itu membuat peredaran uang tunai di masyarakat cukup meningkat.

“Banyaknya program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 telah menyebabkan tingginya peredaran uang di masyarakat dan tingginya permintaan beras yang mendorong tingginya harga beras,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementan Gelar Pangan Murah, Bupati Ucapkan Terima Kasih

Buwas merinci, stok beras sebanyak 1.002.771 ton hingga akhir 2021. Angka itu terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 997.157 ton dan stok komersial sebanyak 5.614 ton.

“Kami menjamin bahwa jumlah stok tersebut lebih dari cukup untuk melakukan kegiatan stabilitas pasokan dan harga hingga awal 2022,” tegasnya.

Buwas memaparkan, realisasi pengadaan gabah beras petani dalam negeri sebanyak 1.216.281 ton. Lalu, realisasi penyaluran beras sebanyak 1.153.698 ton CBP selama 2021.

Penyaluran itu terdiri dari program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) sebanyak 767.869 ton, tanggap darurat 8.584 ton, golongan anggaran 89.245 ton, dan bantuan beras (bb) pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 288 ribu ton.

Baca Juga :  Wagub Kalteng, Kapolda dan Danrem Sidak Pasar Jelang Ramadan, Ini Hasilnya

Sementara, penyaluran beras komersil sebanyak 208.815 ton dan sembako 108.111 ton. Dengan demikian, total penyaluran beras sebanyak 1.465.624 ton sepanjang 2021.

Buwas juga mengungkapkan, pihaknya akan menyerap beras sebanyak 4,14 juta ton sepanjang kuartal I 2022. Jumlah itu, kata Buwas, ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada awal 2022.

“Diperkirakan darah yang akan menjadi produsen beras selama Januari sampai Maret 2022 diantaranya provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (fin/kpc)

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso (Buwas) memperkirakan, harga beras akan naik memasuki Februari 2022. Penyebabnya, musim panen pada November hingga Desember 2021 terbilang rendah.

“Harga beras diperkirakan juga akan naik hingga bulan depan karena ada potensi hidrometeorologi pada awal 2022, estimasi mulai dari Desember 2021 sampai Februari 2022,” kata Buwas dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (17/1/2022).

Selain itu, kata Buwas, sejumlah program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 juga mempengaruhi harga beras. Hal itu membuat peredaran uang tunai di masyarakat cukup meningkat.

“Banyaknya program pemerintah yang didistribusikan pada akhir 2021 telah menyebabkan tingginya peredaran uang di masyarakat dan tingginya permintaan beras yang mendorong tingginya harga beras,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementan Gelar Pangan Murah, Bupati Ucapkan Terima Kasih

Buwas merinci, stok beras sebanyak 1.002.771 ton hingga akhir 2021. Angka itu terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 997.157 ton dan stok komersial sebanyak 5.614 ton.

“Kami menjamin bahwa jumlah stok tersebut lebih dari cukup untuk melakukan kegiatan stabilitas pasokan dan harga hingga awal 2022,” tegasnya.

Buwas memaparkan, realisasi pengadaan gabah beras petani dalam negeri sebanyak 1.216.281 ton. Lalu, realisasi penyaluran beras sebanyak 1.153.698 ton CBP selama 2021.

Penyaluran itu terdiri dari program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) sebanyak 767.869 ton, tanggap darurat 8.584 ton, golongan anggaran 89.245 ton, dan bantuan beras (bb) pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 288 ribu ton.

Baca Juga :  Wagub Kalteng, Kapolda dan Danrem Sidak Pasar Jelang Ramadan, Ini Hasilnya

Sementara, penyaluran beras komersil sebanyak 208.815 ton dan sembako 108.111 ton. Dengan demikian, total penyaluran beras sebanyak 1.465.624 ton sepanjang 2021.

Buwas juga mengungkapkan, pihaknya akan menyerap beras sebanyak 4,14 juta ton sepanjang kuartal I 2022. Jumlah itu, kata Buwas, ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada awal 2022.

“Diperkirakan darah yang akan menjadi produsen beras selama Januari sampai Maret 2022 diantaranya provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan,” pungkasnya. (fin/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru