30 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

EDC dan QRIS BRI Permudah UMKM Indang Apang Galeri Berbisnis

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Alat Electronic Data Center (EDC) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terpampang rapi di kasir Indang Apang Galeri, usaha penjualan suvenir dari komoditas rotan di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 7,5 Gang Bethel 1, Kota Palangkaraya.

Alat ini menjadi jalur transaksi para pembeli tanpa harus membawa uang tunai yang banyak untuk melakukan transaksi pembelian. Di sisi lain, beragam hasil kerajinan berbahan dasar anyaman rotan berjejer rapi di Indang Apang Galeri. Produk anyaman rotan yang dikemas dengan rapi itu berupa tas, dompet, sepatu, sandal, gantungan kunci, pakaian, dan kerajinan mebel.

Sebagian besar menonjolkan motif khas Kalimantan Tengah (Kalteng). Semuanya tersusun rapi dan siap dipasarkan.

Pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indang Apang Galeri, Amelia Agustina (40) menceritakan, awal-awal menggunakan EDC ataupun QRIS tidak mengalami kesulitan apapun. Oleh karena itu, dia menyebut alat QRIS dan EDC ini sangat membantu pembeli yang tidak membawa uang tunai. Penggunaan EDC, diakui Amelia baru tiga bulan dan QRIS sejak kurang lebih 2 tahun.

Baca Juga :  Dukung Pelaku UMKM dengan Pelatihan dan Pembinaan

“Banyak juga customer kita yang gak bawa uang cash (tunai). Jadi kalau pakai QRIS dan EDC ini gak usah repot bawa uang segepok. Mereka tinggal scan aja atau kasih kartu debit, jadi aman sih,” ujarnya, Senin (15/4).

Amelia menyebut, kehadiran EDC ataupun QRIS ini juga mempermudah untuk penjualan maupun pembeli untuk berbelanja.  Dalam transaksi, kebanyakan pembeli menggunakan transaksi QRIS daripada alat transaksi tunai ataupun EDC. 50 persen pembeli menggunakan QRIS, 30 persen menggunakan EDC dan uang tunai 30 persen.

”Belanja mudah dan tidak ribet, kita juga tinggal cek  dan pasti lebih tercatat keuangan kita, kalau pakai QRIS. uangnya yang masuk berapa dari pembeli berapa, jadi kita bisa pantau,” bebernya.

Menoth A. Kalit, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya mengatakan, rata-rata nasabah tertarik memasang EDC BRI karena banyak pengguna kartu debit BRI di seluruh Palangkaraya.

“Kami juga melihat peningkatan minat para pedagang di Kota Palangkaraya terhadap mesin EDC kami yang Android dan lebih canggih dibandingkan EDC bank lain,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga :  Berkat KUR BRI, UMKM Berkat Uhat Kayu Naik Kelas Menjadi Perseroan Terbatas

Diungkapkannya, manfaat bagi pengguna EDC adalah kemudahan bertransaksi dengan pembayaran non tunai melalui kartu debit dan kredit, QRIS dan Brizzi.

“Mempercepat pembayaran yang lebih aman, menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar atau menghabiskan lebih banyak waktu untuk bepergian, dan menghindari pemalsuan uang kertas,” jelasnya.

Menoto menjelaskan, saat ini terdapat 1.640 pengguna aktif BRI QRIS.“QRIS BRI bersifat real-time dan pengajuan QRIS BRI dapat diajukan ke unit BRI terdekat dimanapun anda berada,” jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Sedangkan Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024, serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya.(hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Alat Electronic Data Center (EDC) Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan kode batang Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terpampang rapi di kasir Indang Apang Galeri, usaha penjualan suvenir dari komoditas rotan di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 7,5 Gang Bethel 1, Kota Palangkaraya.

Alat ini menjadi jalur transaksi para pembeli tanpa harus membawa uang tunai yang banyak untuk melakukan transaksi pembelian. Di sisi lain, beragam hasil kerajinan berbahan dasar anyaman rotan berjejer rapi di Indang Apang Galeri. Produk anyaman rotan yang dikemas dengan rapi itu berupa tas, dompet, sepatu, sandal, gantungan kunci, pakaian, dan kerajinan mebel.

Sebagian besar menonjolkan motif khas Kalimantan Tengah (Kalteng). Semuanya tersusun rapi dan siap dipasarkan.

Pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indang Apang Galeri, Amelia Agustina (40) menceritakan, awal-awal menggunakan EDC ataupun QRIS tidak mengalami kesulitan apapun. Oleh karena itu, dia menyebut alat QRIS dan EDC ini sangat membantu pembeli yang tidak membawa uang tunai. Penggunaan EDC, diakui Amelia baru tiga bulan dan QRIS sejak kurang lebih 2 tahun.

Baca Juga :  Dukung Pelaku UMKM dengan Pelatihan dan Pembinaan

“Banyak juga customer kita yang gak bawa uang cash (tunai). Jadi kalau pakai QRIS dan EDC ini gak usah repot bawa uang segepok. Mereka tinggal scan aja atau kasih kartu debit, jadi aman sih,” ujarnya, Senin (15/4).

Amelia menyebut, kehadiran EDC ataupun QRIS ini juga mempermudah untuk penjualan maupun pembeli untuk berbelanja.  Dalam transaksi, kebanyakan pembeli menggunakan transaksi QRIS daripada alat transaksi tunai ataupun EDC. 50 persen pembeli menggunakan QRIS, 30 persen menggunakan EDC dan uang tunai 30 persen.

”Belanja mudah dan tidak ribet, kita juga tinggal cek  dan pasti lebih tercatat keuangan kita, kalau pakai QRIS. uangnya yang masuk berapa dari pembeli berapa, jadi kita bisa pantau,” bebernya.

Menoth A. Kalit, Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palangkaraya mengatakan, rata-rata nasabah tertarik memasang EDC BRI karena banyak pengguna kartu debit BRI di seluruh Palangkaraya.

“Kami juga melihat peningkatan minat para pedagang di Kota Palangkaraya terhadap mesin EDC kami yang Android dan lebih canggih dibandingkan EDC bank lain,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Baca Juga :  Berkat KUR BRI, UMKM Berkat Uhat Kayu Naik Kelas Menjadi Perseroan Terbatas

Diungkapkannya, manfaat bagi pengguna EDC adalah kemudahan bertransaksi dengan pembayaran non tunai melalui kartu debit dan kredit, QRIS dan Brizzi.

“Mempercepat pembayaran yang lebih aman, menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan uang tunai dalam jumlah besar atau menghabiskan lebih banyak waktu untuk bepergian, dan menghindari pemalsuan uang kertas,” jelasnya.

Menoto menjelaskan, saat ini terdapat 1.640 pengguna aktif BRI QRIS.“QRIS BRI bersifat real-time dan pengajuan QRIS BRI dapat diajukan ke unit BRI terdekat dimanapun anda berada,” jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Taufik Saleh dalam keterangan resminya menyebutkan Kota Palangkaraya berada di peringkat kedua terbanyak setelah Kabupaten Barito Selatan di peringkat pertama dengan 59.160 merchant QRIS. Sedangkan Barito Selatan di peringkat pertama dengan 67.834 merchant QRIS.

”Bank Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian berbagai kabupaten atau kota tersebut dan diharapkan dapat terus ditingkatkan di tahun 2024, serta memotivasi kabupaten atau kota lainnya,” harapnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru