PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro melalui Statistisi Ahli Madya, Akhmad Tantowi mengatakan frekuesi kunjungan kapal laut di Pelabuhan wilayah Kalteng turun 9,93 persen. Penurunan tersebut terjadi dari kunjungan kapal laut pada November sebanyak 685 kunjungan menjadi 617 kunjungan pada Desember 2022.
“Penurunan frekuensi kunjungan kapal terjadi di Pelabuhan Sampit sebanyak 99 kunjungan dan Pelabuhan Pulang Pisau sebanyak 13 kunjungan,” ujarnya belum lama ini.
Sementara itu, jumlah penumpang kapal justru naik sebesar 7,20 persen, dari 31.906 orang pada November 2022 menjadi 34.204 orang pada Desember 2022. Kenaikan jumlah penumpang berasal dari penumpang berangkat sebesar 17,18 persen, meskipun jumlah penumpang datang turun sebesar 0,67 persen.
Kemudian volume arus barang mengalami penurunan sebesar 10,93 persen, dari 1,35 juta ton pada November 2022 menjadi 1,21 juta ton pada Desember 2022. Penurunan berasal dari volume bongkar barang yang turun sebesar 1,75persen dan volume muat barang turun sebesar 14,73 persen.
Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, lanjut Tantowi frekuensi kunjungan kapal di Kalteng pada Desember 2022 mengalami penurunan sebesar 4,78 persen, yaitu dari 648 kunjungan pada Desember 2021 menjadi 617 kunjungan pada Desember 2022.
Namun, jumlah penumpang kapal mengalami kenaikan sebesar 47,49 persen. Jumlah penumpang yang datang mengalami kenaikan sebesar 56,36 persen dan berangkat naik 39,02 persen. Volume arus barang mengalami penurunan sebesar 41,28 persen. Penurunan ini berasal dari volume bongkar barang yang turun sebesar 12,39 persen dan volume muat barang turun sebesar 49,26 persen.
“Pelabuhan Kumai dan Sampit masih mendominasi layanan angkutan laut untuk penumpang dan barang di Kalteng selama Desember 2022. Dari 34.204 penumpang yang datang dan berangkat, sebanyak 73,79 persen melalui Pelabuhan Kumai dan 26,21 persen melalui Pelabuhan Sampit. Sementara itu, volume arus barang yang mencapai 1,21 juta ton, terkonsentrasi di Pelabuhan Sampit 49,28 persen dan Kumai 37,58 persen,”tandasnya.