PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di sejumlah wilayah Indonesia, relatif terkendali dan tidak memengaruhi harga daging sapi segar. Khususnya di pasar besar, Kota Palangka Raya.
“Sampai saat ini untuk Palangka Raya, virus PMK masih belum berdampak terhadap minat pembeli maupun harga penjualan daging sapi segar,” kata Suprianor, salah satu pedagang daging sapi segar yang sudah berjualan selama 3 tahun di pasar besar, Palangka Raya, Senin (6/6).
“Saat ini harga daging sapi segar normal Rp135.000 per kilogram (Kg), tidak ada kenaikan,” tegasnya, seraya menyampaikan, malahan harga daging sapi segar yang sempat mengalami kenaikan saat momen Idulfitri.
Suprianor menjelaskan, mendekati Idulfitri lalu harga daging sapi sempat menembus diharga Rp180.000 per Kg, namun sejak bulan lalu harganya sudah normal kembali. Menurut dia, kenaikan harga daging sapi memang sudah menjadi hal yang biasa menjelang Idulfitri maupun Hari Natal.
“Harga daging sapi selalu beranjak naik mendekati hari besar keagamaan. Kenaikan harga daging sapi segar tersebut mulai hari ketiga sebelum Lebaran, setelah Lebaran barulah berangsur angsur turun,” tuturnya.
“Saya berharap harga daging sapi segar bisa terkendali, sehingga pedagang maupun pembeli tidak kesulitan untuk mendapatkan daging sapi,” tandasnya. (yan/aza/kpg/hnd)