33.7 C
Jakarta
Saturday, November 1, 2025

Harga Bensin Eceran Naik, Pedagang Akui Sulit Dapat Pasokan karena Pembatasan Pembelian di SPBU

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah tim gabungan dari Pemko Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU beberapa waktu lalu, kini harga bensin eceran di tingkat warung mulai mengalami kenaikan.

Para penjual mengaku kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar karena adanya pembatasan pembelian di SPBU.

Dari hasil pantauan lapangan Prokalteng.co, salah satu warung di kawasan Jalan Bukit Keminting menjual bensin Pertalite seharga Rp12.000 per liter. Penjual mengaku masih mempertahankan harga tersebut meski stoknya cepat habis setiap malam.

“Tempat lain sudah banyak yang naik, tapi saya tetap jual normal saja. Malam sering habis karena saya melangsir sendiri,” ujarnya, tanpa ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, pedagang eceran di Jalan Yos Sudarso mengaku kini terpaksa menaikkan harga menjadi Rp13.000 per liter. Menurutnya, harga naik karena pembelian di SPBU kini dibatasi.

Baca Juga :  Pemkab Lakukan Tera Ulang Pompa Ukuran SPBU di Lamandau

“Sekarang saya cuma bisa beli sekali masuk di satu SPBU. Dulu bisa berkali-kali. Jadi harus keliling ke SPBU lain untuk dapat stok,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kesulitan memperoleh pasokan membuatnya terpaksa menjual dengan harga lebih tinggi agar tetap bisa berjualan. “Mudah-mudahan nanti kembali normal, biar kami juga nyaman,” katanya.

Dari pantauan di lapangan, harga bensin eceran di beberapa titik lain seperti Jalan G. Obos dan Jalan Seth Adji juga berada di kisaran Rp13.000 per liter.

Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, serta Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya telah melakukan sidak ke sejumlah SPBU pada 21 Oktober 2025.

Baca Juga :  Viral BBM Pertamina Tercampur Solar di Jogja, SPBU Jalan Gito-Gati Sleman Ditutup

Sidak tersebut menemukan sejumlah penyimpangan, seperti barcode kendaraan tidak sesuai dengan nomor polisi yang terdaftar dan dugaan praktik pelangsiran BBM bersubsidi.

Sayangnya, saat pengawas SPBU Jalan Yos Sudarso, Asmaul Hindra Setyawan, dikonfirmasi pada Sabtu (1/11/2025) perihal pembatasan pembelian BBM bagi para pengecer, tidak memberikan tanggapan sama sekali.

Langkah pengawasan ini diambil untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi berjalan tepat sasaran. Namun, di sisi lain, pembatasan pembelian di SPBU mulai berdampak pada penjual eceran dan masyarakat umum yang kesulitan mendapatkan bensin di tingkat bawah.(jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Setelah tim gabungan dari Pemko Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU beberapa waktu lalu, kini harga bensin eceran di tingkat warung mulai mengalami kenaikan.

Para penjual mengaku kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar karena adanya pembatasan pembelian di SPBU.

Dari hasil pantauan lapangan Prokalteng.co, salah satu warung di kawasan Jalan Bukit Keminting menjual bensin Pertalite seharga Rp12.000 per liter. Penjual mengaku masih mempertahankan harga tersebut meski stoknya cepat habis setiap malam.

“Tempat lain sudah banyak yang naik, tapi saya tetap jual normal saja. Malam sering habis karena saya melangsir sendiri,” ujarnya, tanpa ingin disebutkan namanya.

Sementara itu, pedagang eceran di Jalan Yos Sudarso mengaku kini terpaksa menaikkan harga menjadi Rp13.000 per liter. Menurutnya, harga naik karena pembelian di SPBU kini dibatasi.

Baca Juga :  Pemkab Lakukan Tera Ulang Pompa Ukuran SPBU di Lamandau

“Sekarang saya cuma bisa beli sekali masuk di satu SPBU. Dulu bisa berkali-kali. Jadi harus keliling ke SPBU lain untuk dapat stok,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kesulitan memperoleh pasokan membuatnya terpaksa menjual dengan harga lebih tinggi agar tetap bisa berjualan. “Mudah-mudahan nanti kembali normal, biar kami juga nyaman,” katanya.

Dari pantauan di lapangan, harga bensin eceran di beberapa titik lain seperti Jalan G. Obos dan Jalan Seth Adji juga berada di kisaran Rp13.000 per liter.

Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, serta Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya telah melakukan sidak ke sejumlah SPBU pada 21 Oktober 2025.

Baca Juga :  Viral BBM Pertamina Tercampur Solar di Jogja, SPBU Jalan Gito-Gati Sleman Ditutup

Sidak tersebut menemukan sejumlah penyimpangan, seperti barcode kendaraan tidak sesuai dengan nomor polisi yang terdaftar dan dugaan praktik pelangsiran BBM bersubsidi.

Sayangnya, saat pengawas SPBU Jalan Yos Sudarso, Asmaul Hindra Setyawan, dikonfirmasi pada Sabtu (1/11/2025) perihal pembatasan pembelian BBM bagi para pengecer, tidak memberikan tanggapan sama sekali.

Langkah pengawasan ini diambil untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi berjalan tepat sasaran. Namun, di sisi lain, pembatasan pembelian di SPBU mulai berdampak pada penjual eceran dan masyarakat umum yang kesulitan mendapatkan bensin di tingkat bawah.(jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru