SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Kotim sejak Maret 2020 lalu, sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Kondisi ini diperkirakan juga berdampak terhadap kemampuan orangtua membiayai pendidikan anaknya.
Untuk itu pemerintah daerah berupaya membantu meringankan beban masyarakat dengan memberikan bantuan biaya kepada putra dan putri di daerah ini agar tidak sampai putus kuliah. “Kami pemerintah Kabupaten Kotim mengalokasikan anggaran sebanyak Rp1 miliar untuk membantu para mahasiswa agar bisa tetap melanjutkan kuliah di tengah masih lesunya ekonomi imbas pandemi Covid-19. Pasalnya banyak sekali warga kita yang putus atau terminal kuliah,” kata Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor, Rabu (20/7).
Menurutnya bantuan tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotim. Bantuan kepada mahasiswa itu sebagai wujud kepedulian dan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan sumber daya manusia generasi penerus di Bumi Hambaring Hurung ini.
“Saya tidak ingin adanya mahasiswa kita tidak lulus kuliah hanya karena dampak pandemi Covid-19 dan tidak punya uang, maka dari itu kami menganggarkan untuk mereka bantuan untuk biaya kuliah,” ucap Halikin.
Dirinya menyampaikan, kewenangan pemerintah kabupaten dalam bidang pendidikan hanya pada jenjang PAUD, SD dan SMP, sedangkan untuk jenjang SMA dan perguruan tinggi menjadi kewenagan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah merasa tetap perlu bertanggung jawab membantu generasi penerus daerah ini yang ingin menuntut ilmu lebih tinggi.
“Saya rasa sudah sewajarnya pemerintah daerah juga membantu mereka, terlebih mahasiswa tersebut berprestasi dan memang dari keluarga kurang mampu. Untuk itulah pemerintah daerah berupaya membantu meringankan beban masyarakat,” ujar Halikin.
Ia juga mengatakan alokasi beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa lebih besar dari jumlah yang disalurkan sebelumnya, karena selama ini pemerintah hanya Rp1 juta lebih untuk bantuan beasiswa Gerbang Mentaya. “Kalau sekarang kita kasih bantuan kepada mereka sebesar Rp10 juta, sehingga mereka cukup untuk kuliah, semua bisa dibiayai dari bantuan itu, dan orang tua tinggal menyiapkan biaya untuk makan dan kebutuhan lainnya saja,” ucapnya.(bah/ans)