33.1 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Guru di Pedalaman Pulang Pisau Menang Lomba YISF

Mendapatkan Medali Perak Lomba Inovasi Internasional

PROKALTENG.COYouth International Science Fair (YISF) adalah lomba inovasi tingkat internasional yang dapat diikuti oleh pemuda dari seluruh dunia. Lomba ini diadakan pada Rabu (8/2) hingga Minggu (12/3), di Bali, di bawah kolaborasi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Indonesian Young Scientist Association, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dan BUCA IMSEF Turkey.

Salah satu finalis dalam lomba ini adalah Sugeng Santoso (22), Guru Bahasa Indonesia SMPS 11 Best Agro, yang mengajar di pedalaman Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

“Saya mengajar di sekolah yang menyediakan pendidikan gratis untuk anak karyawan dan masyarakat sekitar,” ujar Guru Bahasa Indonesia yang kerap membuat konten mengajar di Instagram itu.

Baca Juga :  Kalah di PK MA, Operasional PT Adaro di Barsel Terancam Terhenti

Karena berskala internasional, Santos harus bersaing dengan lebih dari 400 tim yang berasal dari 30 negara, di antaranya Malaysia, Thailand, Turkey, India, Pakistan, Brazil, Romania, bahkan Amerika.

Dalam lomba ini Santos memilih kategori ilmu sosial. Adapun inovasi yang dia ciptakan adalah platfom “Best Teach”, sebuah media sosial untuk guru-guru. Aplikasi media sosial ini memiliki fungsi utama menjadi ruang diskusi dan berbagi praktik baik.

Pada saat penjurian dan pameran, Best Teach mendapatkan pujian dewan juri yang berasal dari berbagai negara, bahkan juga dari WR 1 Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Hal tersebut mengantarkan Santos mendapat penghargaan medali perak.

“Saya sangat ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Semoga pendidikan kita semakin jaya ke depannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Teras Narang Ajak Diskusi GMNI Kalteng Soal Literasi Digital

Mendapatkan Medali Perak Lomba Inovasi Internasional

PROKALTENG.COYouth International Science Fair (YISF) adalah lomba inovasi tingkat internasional yang dapat diikuti oleh pemuda dari seluruh dunia. Lomba ini diadakan pada Rabu (8/2) hingga Minggu (12/3), di Bali, di bawah kolaborasi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Indonesian Young Scientist Association, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dan BUCA IMSEF Turkey.

Salah satu finalis dalam lomba ini adalah Sugeng Santoso (22), Guru Bahasa Indonesia SMPS 11 Best Agro, yang mengajar di pedalaman Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

“Saya mengajar di sekolah yang menyediakan pendidikan gratis untuk anak karyawan dan masyarakat sekitar,” ujar Guru Bahasa Indonesia yang kerap membuat konten mengajar di Instagram itu.

Baca Juga :  Kalah di PK MA, Operasional PT Adaro di Barsel Terancam Terhenti

Karena berskala internasional, Santos harus bersaing dengan lebih dari 400 tim yang berasal dari 30 negara, di antaranya Malaysia, Thailand, Turkey, India, Pakistan, Brazil, Romania, bahkan Amerika.

Dalam lomba ini Santos memilih kategori ilmu sosial. Adapun inovasi yang dia ciptakan adalah platfom “Best Teach”, sebuah media sosial untuk guru-guru. Aplikasi media sosial ini memiliki fungsi utama menjadi ruang diskusi dan berbagi praktik baik.

Pada saat penjurian dan pameran, Best Teach mendapatkan pujian dewan juri yang berasal dari berbagai negara, bahkan juga dari WR 1 Universitas PGRI Mahadewa Indonesia. Hal tersebut mengantarkan Santos mendapat penghargaan medali perak.

“Saya sangat ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Semoga pendidikan kita semakin jaya ke depannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Teras Narang Ajak Diskusi GMNI Kalteng Soal Literasi Digital

Terpopuler

Artikel Terbaru