32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Wilmar Perkuat Pencegahan Karhutla di Sampit dengan Pelatihan Terpadu

PROKALTENG.CO – Wilmar kembali menggelar pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Central Kalimantan Project (CKP) di Sampit, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran karyawan perusahaan serta Masyarakat Peduli Api (MPA) desa binaan dalam upaya pencegahan karhutla.

Koordinator Regional Sustainability Wilmar CKP, Sarimanah, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari karyawan perusahaan, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan karhutla serta memberikan edukasi praktis mengenai langkah-langkah yang dapat diambil.

“Ini adalah program rutin kami untuk mengajak semua pihak melakukan pencegahan karhutla,” ujar Sarimanah, Senin (19/8).

Baca Juga :  PBS Harus Memberikan Kontribusi Nyata Terhadap Pembangunan Daerah

Sarimanah menekankan bahwa inti dari pencegahan karhutla adalah membangun kesadaran untuk tidak membakar lahan, terutama saat musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan masih sering terjadi karena adanya praktik pembakaran lahan untuk membuka lahan baru.

Sejak 2017, Wilmar CKP telah bermitra dengan 20 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan. Melalui kemitraan ini, Wilmar mengadakan pelatihan dan simulasi bersama Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (TPKD) Kebakaran perusahaan. Tim ini telah tersertifikasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Yang paling penting adalah menanamkan kesadaran agar tidak membakar. Ini adalah salah satu bentuk implementasi komitmen NDPE (No Deforestasi, No Peat, and No Exploitation) perusahaan,” tambah Sarimanah.

Baca Juga :  Komitmen Jalankan Tujuan SDG’s, PLN Berikan Bantuan Literasi Hingga Pelosok Negeri

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini diakhiri dengan apel siaga dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara perusahaan dan masyarakat yang diwakili oleh kepala desa serta pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), camat, Polsek, dan Danramil.

Kesepakatan ini menjadi wujud komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan karhutla, baik di dalam maupun di luar konsesi perusahaan.

Selain di CKP, Wilmar juga menggelar pelatihan serupa di unit-unitnya yang lain di seluruh Indonesia, dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah. (pri/b-3)

PROKALTENG.CO – Wilmar kembali menggelar pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Central Kalimantan Project (CKP) di Sampit, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran karyawan perusahaan serta Masyarakat Peduli Api (MPA) desa binaan dalam upaya pencegahan karhutla.

Koordinator Regional Sustainability Wilmar CKP, Sarimanah, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari karyawan perusahaan, pemerintah daerah, hingga masyarakat setempat. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan karhutla serta memberikan edukasi praktis mengenai langkah-langkah yang dapat diambil.

“Ini adalah program rutin kami untuk mengajak semua pihak melakukan pencegahan karhutla,” ujar Sarimanah, Senin (19/8).

Baca Juga :  PBS Harus Memberikan Kontribusi Nyata Terhadap Pembangunan Daerah

Sarimanah menekankan bahwa inti dari pencegahan karhutla adalah membangun kesadaran untuk tidak membakar lahan, terutama saat musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan masih sering terjadi karena adanya praktik pembakaran lahan untuk membuka lahan baru.

Sejak 2017, Wilmar CKP telah bermitra dengan 20 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan. Melalui kemitraan ini, Wilmar mengadakan pelatihan dan simulasi bersama Tim Penanggulangan Keadaan Darurat (TPKD) Kebakaran perusahaan. Tim ini telah tersertifikasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Manggala Agni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Yang paling penting adalah menanamkan kesadaran agar tidak membakar. Ini adalah salah satu bentuk implementasi komitmen NDPE (No Deforestasi, No Peat, and No Exploitation) perusahaan,” tambah Sarimanah.

Baca Juga :  Komitmen Jalankan Tujuan SDG’s, PLN Berikan Bantuan Literasi Hingga Pelosok Negeri

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini diakhiri dengan apel siaga dan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara perusahaan dan masyarakat yang diwakili oleh kepala desa serta pemangku kepentingan lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), camat, Polsek, dan Danramil.

Kesepakatan ini menjadi wujud komitmen bersama dalam pencegahan dan penanganan karhutla, baik di dalam maupun di luar konsesi perusahaan.

Selain di CKP, Wilmar juga menggelar pelatihan serupa di unit-unitnya yang lain di seluruh Indonesia, dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah. (pri/b-3)

Terpopuler

Artikel Terbaru