30.4 C
Jakarta
Friday, January 10, 2025

PLN UID Kalselteng Resmikan Program TJSL Srikandi Movement Women Support Women di Desa Biih

PROKALTENG.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertema Srikandi Movement Women Support Women.

Program ini mendukung Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Bersama, yang telah berdiri sejak 1996 dan mayoritas beranggotakan petani di Desa Biih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, dalam keterangannya di Banjarbaru menyampaikan apresiasinya kepada KWT Bina Bersama atas semangat dan kerja keras para Wanita Tani.

“Kami ucapkan selamat atas peresmian bantuan TJSL ini. Kami berharap mesin penggiling padi ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Manfaatkanlah produk ini semaksimal mungkin agar hasilnya juga maksimal,” ujar Ahmad Syauki.

Astri Rahma Wijayanti, mewakili Ketua Srikandi PLN UID Kalselteng, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini merupakan bukti kepedulian PLN terhadap perempuan tangguh di komunitas seperti KWT.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Kejaksaan Agung Tangani Ketidakpatuhan Program Jamsostek

“Program Srikandi _Movement Women Support Women_ ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan listrik berbasis bahan baku domestik. Bantuan ini juga mendukung prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8, yakni mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Melalui program ini, PLN memberikan bantuan berupa mesin penggiling padi berbasis listrik, pelatihan penggunaan mesin, serta pembangunan rumah penggilingan padi sebagai pusat kegiatan usaha para anggota KWT. Langkah ini diambil untuk mendukung produktivitas dan efisiensi usaha tani, sekaligus memperkuat ekonomi keluarga di wilayah tersebut.

Mesin penggiling padi berbasis listrik ini menjadi solusi atas keterbatasan tempat penggilingan padi di Desa Biih. Selain itu, penggunaannya lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin berbahan bakar fosil, yang selama ini digunakan.

Baca Juga :  Momentum Hari Pelanggan Nasional 2024, PLN Pererat Hubungan dengan Pelanggan

Dengan energi listrik yang stabil, KWT dapat mengoperasikan mesin ini dengan lebih efisien tanpa harus menghadapi kendala seperti antrean bahan bakar.

Perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan, Sigit, turut mengapresiasi program ini.

“Adanya mesin penggiling padi modern ini akan sangat membantu warga yang ingin menggiling padi. Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan ini,” ungkapnya.

Ketua KWT Bina Bersama, Muslihah, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan ini.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berharga bagi kelompok kami. Kami akan memanfaatkan semaksimal mungkin. Semoga PLN semakin berjaya dan lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program TJSL-nya,” tutupnya.

Melalui program ini, PLN UID Kalselteng berharap usaha penggilingan padi berbasis listrik di Desa Biih dapat menjadi percontohan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan, sekaligus mendorong efisiensi energi yang lebih ramah lingkungan. ***

PROKALTENG.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLN UID Kalselteng) meresmikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertema Srikandi Movement Women Support Women.

Program ini mendukung Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Bersama, yang telah berdiri sejak 1996 dan mayoritas beranggotakan petani di Desa Biih, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki, dalam keterangannya di Banjarbaru menyampaikan apresiasinya kepada KWT Bina Bersama atas semangat dan kerja keras para Wanita Tani.

“Kami ucapkan selamat atas peresmian bantuan TJSL ini. Kami berharap mesin penggiling padi ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Manfaatkanlah produk ini semaksimal mungkin agar hasilnya juga maksimal,” ujar Ahmad Syauki.

Astri Rahma Wijayanti, mewakili Ketua Srikandi PLN UID Kalselteng, dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini merupakan bukti kepedulian PLN terhadap perempuan tangguh di komunitas seperti KWT.

Baca Juga :  BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Kejaksaan Agung Tangani Ketidakpatuhan Program Jamsostek

“Program Srikandi _Movement Women Support Women_ ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pemanfaatan listrik berbasis bahan baku domestik. Bantuan ini juga mendukung prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8, yakni mewujudkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Melalui program ini, PLN memberikan bantuan berupa mesin penggiling padi berbasis listrik, pelatihan penggunaan mesin, serta pembangunan rumah penggilingan padi sebagai pusat kegiatan usaha para anggota KWT. Langkah ini diambil untuk mendukung produktivitas dan efisiensi usaha tani, sekaligus memperkuat ekonomi keluarga di wilayah tersebut.

Mesin penggiling padi berbasis listrik ini menjadi solusi atas keterbatasan tempat penggilingan padi di Desa Biih. Selain itu, penggunaannya lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin berbahan bakar fosil, yang selama ini digunakan.

Baca Juga :  Momentum Hari Pelanggan Nasional 2024, PLN Pererat Hubungan dengan Pelanggan

Dengan energi listrik yang stabil, KWT dapat mengoperasikan mesin ini dengan lebih efisien tanpa harus menghadapi kendala seperti antrean bahan bakar.

Perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan, Sigit, turut mengapresiasi program ini.

“Adanya mesin penggiling padi modern ini akan sangat membantu warga yang ingin menggiling padi. Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan ini,” ungkapnya.

Ketua KWT Bina Bersama, Muslihah, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan ini.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berharga bagi kelompok kami. Kami akan memanfaatkan semaksimal mungkin. Semoga PLN semakin berjaya dan lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari program TJSL-nya,” tutupnya.

Melalui program ini, PLN UID Kalselteng berharap usaha penggilingan padi berbasis listrik di Desa Biih dapat menjadi percontohan dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan, sekaligus mendorong efisiensi energi yang lebih ramah lingkungan. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru

/