PROKALTENG.CO – Lonjakan pemudik saat arus mudik Lebaran 2025 mulai terlihat di Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Untuk memastikan kelancaran perjalanan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai menambah kapasitas kapal penumpang serta memperketat sistem penjualan tiket.
Berdasarkan data terbaru, hingga Rabu (26/3/2025), jumlah call kapal yang telah terealisasi mencapai 21 perjalanan dengan total kapasitas penumpang sebanyak 10.192 orang.
Humas KSOP Kumai, Timbul Sinurat, mengatakan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna memastikan kelancaran arus mudik.
“Kami telah memulai persiapan sejak 21 Maret hingga 11 April. Pelni menambah dua armada untuk memastikan ketersediaan transportasi laut bagi pemudik. Kapasitas juga telah disesuaikan dengan adanya dispensasi penumpang,” ungkapnya, Kamis (27/3).
Data realisasi menunjukkan kapal-kapal seperti KM. Lawit, KM. Kirana, KM. Leuser, dan KM. Dharma Rucitra 9 beroperasi dengan tingkat keterisian tinggi. Bahkan, KM. Kirana mengalami lonjakan penumpang hingga lebih dari 98% kapasitas.
Timbul menegaskan, sistem tiket telah sepenuhnya diterapkan secara digital guna menghindari praktik percaloan.
“Kami telah menginstruksikan kepada operator, termasuk Pelni, agar tiket hanya dijual secara resmi. Masyarakat yang ingin bepergian dari Kumai ke Semarang atau Surabaya harus memastikan mereka sudah memiliki tiket sebelum keberangkatan,” tambahnya.
Selain pengawasan tiket, KSOP Kumai juga berkoordinasi dengan KP3 dan Polsek setempat untuk memastikan keamanan serta kelancaran arus mudik. Pihaknya juga memastikan harga tiket tetap normal tanpa kenaikan, baik dari Pelni maupun operator kapal lain seperti Dharma Lautan Utama (DLU).
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik,” tandasnya. (bib)