PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Rangkaian Pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 terus berlanjut. Kali ini 13 pasang peserta (putra putri) dari kontingen masing-masing daerah kabupaten/kota se-Kalteng memasuki tahap unjuk bakat. Mereka menampikan keunggulan bakatnya masing-masing dalam bidang kesenian budaya. Gelaran malam unjuk bakat itu pun terlihat meriah di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (25/5/2023) malam.
“Pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata Kalimantan Tengah ini digelar pada perhelatan FBIM. Pemilihan ini diikuti 26 finalis yang berasal dari 13 kabupaten/kota se-kalteng. Sebagai informasi, terdapat satu kabupaten yang tidak ikut serta yaitu dari Barito Timur,”ucap Kepala Disbudpar Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari melalui Sekretaris Disbudpar Kalteng, Rusita Muniarsi, Kamis (25/5/2023) malam.
Generation of change
Sementara di sela kegiatan unjuk bakat para finalis Pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata, salah satu juri Andina Theresia Narang mengakui bahwa pengembangan industri kepariwisataan masih sangat memerlukan promosi oleh berbagai pihak. Untuk itu, generasi muda perlu diberdayakan dalam menumbuhkan sikap sadar wisata. Salah satunya dengan dibentuknya duta wisata.
“Karena generasi muda adalah generation of change Kalimantan Tengah. Mereka yang akan menerus perjuangan kita. Bukan hanya perjuangan dari segi pemerintahan, tapi dapat mengangkat kearifan lokal, mempromosikan dari segi pariwisata di kabupaten/kota,”ujarnya.
BACA JUGA:Â Memukau, Lomba Tari Pedalaman Sedot Pengunjung FBIM 2023
Melihat unjuk bakat para finalis dalam malam unjuk bakat tersebut, Andina mengaku bahagia. Sebab, hampir semua kabupaten/kota tahun ini ikut berpartipasi dalam Pemilihan Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata 2023. Menurutnya semua peserta menampilkan performa terbaiknya pada malam unjuk bakat tersebut, sebelum dilanjutkan ke tahap grand final.
Di sisi lain, salah satu peserta dari Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Dara Agung Layang Winae mengungkapkan dalam kegiatan ini, dirinya menerima pembekalan dari Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Kalteng.
“Masa karantina di Swissbel Hotel Palangka Raya dimulai pada Senin (22/5/2023) lalu, kami di sini memiliki tanggung jawab sekaligus sebagai ujung tombak dalam melestarikan dan mempromosikan pariwisata, seni dan budaya Kabupaten Barsel. Tadi saat unjuk bakat saya dan rekan (Benaya Yoyada,red) membawakan tari-tarian Wadian Dadas yang merupakan ciri khas Barsel,”katanya.
Dalam kegiatan ini pula, dirinya mempromosikan salah satu destinasi wisata di Barsel yaitu Danau Malawen untuk terus dikembangkan menjadi salah satu objek wisata unggulan daerah.(rin/hnd)