26.5 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025

BBM Langka di Lamandau, Harga Eceran Tembus Rp18 Ribu per Liter!

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Warga Kabupaten Lamandau kini dibuat kelimpungan akibat krisis bahan bakar minyak (BBM) yang kian parah. Harga eceran di pinggir jalan melonjak tajam, bahkan tembus hingga Rp18 ribu per liter. Sementara di sejumlah SPBU, antrean kendaraan mengular dan stok Pertalite maupun Pertamax kerap habis.

Pantauan di lapangan, Kamis (23/10/2025), antrean panjang di SPBU Nanga Bulik menjadi pemandangan sehari-hari. Banyak warga rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan bensin, namun sering kali pulang dengan tangki kosong. Kondisi ini membuat warga resah dan aktivitas harian lumpuh total.

“Sudah beberapa hari ini susah sekali cari bensin. Ke SPBU selalu habis, antreannya panjang banget,” ujar Rina, warga Nanga Bulik.

Baca Juga :  Warga Diminta Waspada, DPRD Lamandau Soroti Modus Penipuan Berkedok Hadiah

Rina menuturkan, harga BBM di tingkat pengecer pun melonjak gila-gilaan. Banyak penjual eceran kehabisan stok, dan kalaupun ada yang masih menjual, harganya jauh dari normal.

“Di dalam kota sudah tembus Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per liter. Di desa malah lebih parah, bisa sampai Rp18 ribu,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Roni, warga lainnya. Ia mengaku frustrasi karena tak menemukan penjual bensin meski sudah berkeliling.

“Saya kemarin sampai dorong motor teman karena bensin benar-benar nggak ada yang jual,” katanya kesal.

Krisis BBM ini berdampak besar bagi warga Lamandau. Banyak pekerja harian tidak bisa beroperasi, sementara sejumlah perjalanan penting terpaksa ditunda. Aktivitas ekonomi pun ikut tersendat.

Baca Juga :  Berakhir sebagai Bupati Batara, Nadalsyah Minta Doa Restu Maju ke DPR RI

Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama Pertamina segera turun tangan menormalkan distribusi BBM.

“Kami cuma minta ada solusi cepat. Kondisi seperti ini sudah bikin perekonomian kami terhenti,” pungkas Roni. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Warga Kabupaten Lamandau kini dibuat kelimpungan akibat krisis bahan bakar minyak (BBM) yang kian parah. Harga eceran di pinggir jalan melonjak tajam, bahkan tembus hingga Rp18 ribu per liter. Sementara di sejumlah SPBU, antrean kendaraan mengular dan stok Pertalite maupun Pertamax kerap habis.

Pantauan di lapangan, Kamis (23/10/2025), antrean panjang di SPBU Nanga Bulik menjadi pemandangan sehari-hari. Banyak warga rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan bensin, namun sering kali pulang dengan tangki kosong. Kondisi ini membuat warga resah dan aktivitas harian lumpuh total.

“Sudah beberapa hari ini susah sekali cari bensin. Ke SPBU selalu habis, antreannya panjang banget,” ujar Rina, warga Nanga Bulik.

Baca Juga :  Warga Diminta Waspada, DPRD Lamandau Soroti Modus Penipuan Berkedok Hadiah

Rina menuturkan, harga BBM di tingkat pengecer pun melonjak gila-gilaan. Banyak penjual eceran kehabisan stok, dan kalaupun ada yang masih menjual, harganya jauh dari normal.

“Di dalam kota sudah tembus Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per liter. Di desa malah lebih parah, bisa sampai Rp18 ribu,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Roni, warga lainnya. Ia mengaku frustrasi karena tak menemukan penjual bensin meski sudah berkeliling.

“Saya kemarin sampai dorong motor teman karena bensin benar-benar nggak ada yang jual,” katanya kesal.

Krisis BBM ini berdampak besar bagi warga Lamandau. Banyak pekerja harian tidak bisa beroperasi, sementara sejumlah perjalanan penting terpaksa ditunda. Aktivitas ekonomi pun ikut tersendat.

Baca Juga :  Berakhir sebagai Bupati Batara, Nadalsyah Minta Doa Restu Maju ke DPR RI

Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama Pertamina segera turun tangan menormalkan distribusi BBM.

“Kami cuma minta ada solusi cepat. Kondisi seperti ini sudah bikin perekonomian kami terhenti,” pungkas Roni. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/