33.2 C
Jakarta
Thursday, December 25, 2025

Cuaca Palangka Raya Panas Lalu Diguyur Hujan Deras, Ini Penjelasan BMKG

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Cuaca panas menyengat yang tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang kembali melanda Kota Palangka Raya dan sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang tengah aktif di wilayah Kalimantan.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Muhamad Ihsan Sidiq, menjelaskan bahwa cuaca panas terik hingga hujan deras terjadi akibat pengaruh sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan utara Kalimantan. Sistem ini membentuk daerah perlambatan angin atau konvergensi di Kalimantan Tengah, yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan.

“Konvergensi ini meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan di hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah,” ujar Ihsan, Senin (22/12/2025).

Baca Juga :  Pasien Tuberkulosis di Palangka Raya Meningkat, Dinkes Beberkan Jumlahnya

Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi serta labilitas atmosfer lokal yang cukup kuat. Kombinasi ini membuat proses konvektif berlangsung cepat, sehingga awan Cumulonimbus mudah terbentuk dan memicu hujan lebat dalam waktu singkat.

BMKG pun mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai kilat, petir, dan angin kencang. Dalam kondisi tertentu, cuaca ekstrem ini juga berpeluang memicu angin puting beliung di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah.

Tak hanya di daratan, BMKG juga mencatat adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalimantan Tengah. Tinggi gelombang diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter atau masuk kategori rendah hingga sedang.

Baca Juga :  Murid SD Mengeluh Mual Usai Makan MBG, Kondisi Berangsur Membaik

“Dampak yang perlu diantisipasi antara lain genangan air, banjir, tanah longsor, sampai pohon tumbang,” kata Ihsan.

Electronic money exchangers listing

BMKG mencatat, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada periode 22–28 Desember 2025 meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, serta Kota Palangka Raya.

Masyarakat diminta tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, dan rutin memantau informasi cuaca terbaru yang dirilis BMKG. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Cuaca panas menyengat yang tiba-tiba berubah menjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang kembali melanda Kota Palangka Raya dan sejumlah daerah di Kalimantan Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang tengah aktif di wilayah Kalimantan.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, Muhamad Ihsan Sidiq, menjelaskan bahwa cuaca panas terik hingga hujan deras terjadi akibat pengaruh sirkulasi siklonik yang terpantau di perairan utara Kalimantan. Sistem ini membentuk daerah perlambatan angin atau konvergensi di Kalimantan Tengah, yang memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan.

“Konvergensi ini meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan di hampir seluruh wilayah Kalimantan Tengah,” ujar Ihsan, Senin (22/12/2025).

Electronic money exchangers listing
Baca Juga :  Pasien Tuberkulosis di Palangka Raya Meningkat, Dinkes Beberkan Jumlahnya

Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat oleh kelembapan udara yang tinggi serta labilitas atmosfer lokal yang cukup kuat. Kombinasi ini membuat proses konvektif berlangsung cepat, sehingga awan Cumulonimbus mudah terbentuk dan memicu hujan lebat dalam waktu singkat.

BMKG pun mengingatkan masyarakat agar mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai kilat, petir, dan angin kencang. Dalam kondisi tertentu, cuaca ekstrem ini juga berpeluang memicu angin puting beliung di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah.

Tak hanya di daratan, BMKG juga mencatat adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalimantan Tengah. Tinggi gelombang diperkirakan berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter atau masuk kategori rendah hingga sedang.

Baca Juga :  Murid SD Mengeluh Mual Usai Makan MBG, Kondisi Berangsur Membaik

“Dampak yang perlu diantisipasi antara lain genangan air, banjir, tanah longsor, sampai pohon tumbang,” kata Ihsan.

BMKG mencatat, wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada periode 22–28 Desember 2025 meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, serta Kota Palangka Raya.

Masyarakat diminta tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, dan rutin memantau informasi cuaca terbaru yang dirilis BMKG. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru