26.2 C
Jakarta
Tuesday, December 10, 2024

Halau Segala Celah Masuknya Varian Omicron ke Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Tempat wisata di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini belum ada kejelasan apakah dibuka atau tidak saat libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru). Pasalnya Pemkab Kotim hingga kini masih mengkaji terkait hal tersebut.

“Masih kami kaji betul-betul bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Jangan sampai karena dibuka, lalu pengunjungnya membeludak,” ucap Bupati Kotim, Halikinnor, Sabtu (18/12).

Bupati mengaku, khawatir apabila tempat wisata itu dibuka, nantinya masyarakat akan berbondong-bondong untuk berkunjung, sehingga menyebabkan kerumunan dan potensi terjadinya penularan virus Covid-19 meningkat.

Ditambahkannya, sangat sulit untuk mengendalikan masyarakat yang berkunjung. Bahkan, ia menuturkan, jangankan tempat wisata dibuka secara resmi, sedangkan yang masih ditutup saja, contohnya Taman Kota Sampit, masih ada yang sering masuk tanpa izin.

Baca Juga :  Bhayangkari Cabang Kapuas Beri Dukungan dan Motivasi Anggotanya yang Sakit

Karena itulah, pihaknya masih mempertimbangkan mengenai pembukaan tempat atau objek wisata, bahkan ia mengungkap pihaknya akan menggelar rapat khusus untuk membahas hal ini.

“Kalaupun tempat wisata dibuka, tapi ada aturan atau batasan agar pembukaan tempat wisata ini tak menjadi bumerang yang dapat mendatangkan klaster baru Covid-19,” tandasnya.

Apalagi, dari informasi yang ia terima varian virus Covid-19 terbaru, yakni Omicron, telah memasuki Indonesia. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, varian Omicron ini disebut jauh lebih berbahaya dan cepat menular dibanding virus aslinya. Oleh sebab itu pihak berupaya sebaik mungkin menghalau segala celah masuknya varian Omicron tersebut ke Kotim. (sli/ans)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Tempat wisata di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga kini belum ada kejelasan apakah dibuka atau tidak saat libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru). Pasalnya Pemkab Kotim hingga kini masih mengkaji terkait hal tersebut.

“Masih kami kaji betul-betul bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Jangan sampai karena dibuka, lalu pengunjungnya membeludak,” ucap Bupati Kotim, Halikinnor, Sabtu (18/12).

Bupati mengaku, khawatir apabila tempat wisata itu dibuka, nantinya masyarakat akan berbondong-bondong untuk berkunjung, sehingga menyebabkan kerumunan dan potensi terjadinya penularan virus Covid-19 meningkat.

Ditambahkannya, sangat sulit untuk mengendalikan masyarakat yang berkunjung. Bahkan, ia menuturkan, jangankan tempat wisata dibuka secara resmi, sedangkan yang masih ditutup saja, contohnya Taman Kota Sampit, masih ada yang sering masuk tanpa izin.

Baca Juga :  Bhayangkari Cabang Kapuas Beri Dukungan dan Motivasi Anggotanya yang Sakit

Karena itulah, pihaknya masih mempertimbangkan mengenai pembukaan tempat atau objek wisata, bahkan ia mengungkap pihaknya akan menggelar rapat khusus untuk membahas hal ini.

“Kalaupun tempat wisata dibuka, tapi ada aturan atau batasan agar pembukaan tempat wisata ini tak menjadi bumerang yang dapat mendatangkan klaster baru Covid-19,” tandasnya.

Apalagi, dari informasi yang ia terima varian virus Covid-19 terbaru, yakni Omicron, telah memasuki Indonesia. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, varian Omicron ini disebut jauh lebih berbahaya dan cepat menular dibanding virus aslinya. Oleh sebab itu pihak berupaya sebaik mungkin menghalau segala celah masuknya varian Omicron tersebut ke Kotim. (sli/ans)

Terpopuler

Artikel Terbaru