Site icon Prokalteng

Debit Air Naik , 9 Kelurahan di Palangka Raya Terdampak

Tim BPBD Kota Palangka Raya memantau debit air di Jalan Anoi, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Senin (17/10).(FOTO : FACEBOOOK BPBD KOTA PALANGKA RAYA)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Sepekan terakhir, Kota Palangka Raya kembali diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hampir setiap harinya, hujan turun dan sejumlah pihak khawatir akan kembali naiknya debit air, khususnya pada kawasan rawan banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani  menyebutkan sebanyak 9 kelurahan yang terdampak akibat kenaikan debit air.

Kelurahan tersebut antara lain Kelurahan Palangka, Tumbang Tahai, Marang, Petuk Katimpun, Tanjung Pinang, Kameloh Baru, Bereng Bengkel dan Kelurahan Kalampangan.

“Kawasan tersebut menjadi langganan banjir karena memang berada pada daerah aliran sungai (DAS), sehingga cukup cepat tergenang apabila debit air sungai naik. Ketinggian air yang naik ke permukaan jalan pemukiman sekitar 10 sampai 30 cm. Belum ada yang masuk ke dalam rumah. Sedangkan di Kelurahan Tumbang Tahai, setidaknya sudah 5 hektare lahan pertanian yang tergenang,” kata Emi, Selasa (18/10).

Meskipun saat ini Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng)  telah menetapkan status tanggap darurat banjir di seluruh wilayah provinsi setempat, namun Kota Palangka Raya diakuinya masih menerapkan status siaga banjir.  Akan tetapi berdasarkan hasil rapat koordinasi kebencanaan bersama Pemprov, Kota Palangka Raya disebutkannya sudah diarahkan untuk melakukan persiapan sedini mungkin.

“Setiap hari tim reaksi cepat (TRC) BPBD selalu memantau ketinggian debit air di kawasan yang rawan terendam banjir. Untuk sarana dan prasarana serta teknis penanganan maupun penanggulangan banjir, sudah kami siapkan sejak beberapa bulan lalu. Memang puncak curah hujan telah diprediksi akan terjadi di akhir tahun ini,” ungkapnya.

Untuk itu, Emi meminta kepada masyarakat yang bermukim di kawasan tepi aliran sungai untuk biasa bersiap dan waspada menanti kemungkinan terburuk yakni adanya bencana banjir. Ia berharap agar masyarakat untuk bisa mengamankan barang-barang berharga dan berbahaya, serta memperhatikan aktivitas keluarga satu sama lain guna menghindari hal yang tak diinginkan.

Exit mobile version