31.1 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

Ketua MUI Palangkaraya Tekankan Persatuan dan Harmoni Membangun Masa Depan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangkaraya telah sukses menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 dengan tema Sinergitas Ulama dan Umara Menuju Kota Palangka Raya yang lebih baik. Acara tersebut diselenggarakan di Aurilla Hotel kota Palangka Raya, Sabtu (14/12/2024).

Ketua MUI Kota Palangka Raya, Zainal Arifin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut.

“Mudah-mudahan acara ini membawa berkah dan memperkuat persatuan, khususnya di kalangan ulama dan umara,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (14/12).

Zainal Arifin menegaskan, dalam upaya menjaga persatuan, MUI Palangkaraya tidak memihak kepada organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Ia menyerukan agar seluruh ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, LDI, dan lainnya bersatu di bawah naungan MUI.

Baca Juga :  Kawasan Flamboyan Bawah Membara, Puluhan Rumah Terbakar

“Kita tidak ada memandang apapun, jadi ulama ini harus bersatu, tidak ada ormas-ormas yang diutamakan. Misalnya NU, Muhammadiyah, itu semuanya kita satukan termasuk LDI. Pokoknya orang ormas – ormas di bawah MUI Kota Palangkaraya kita satukan Insya Allah,” katanya.

Namun, Zainal juga mengakui bahwa MUI di Palangkaraya masih menghadapi tantangan. Terutama terkait keberadaan ajaran-ajaran menyimpang. Menurutnya, MUI telah beberapa kali menangani kasus tersebut dengan cara persuasif.

“Alhamdulillah, kami berhasil menanganinya tanpa konflik. Meski begitu, tantangan serupa kadang muncul kembali,” ungkapnya.

Selain soal ajaran menyimpang, Zainal turut menyoroti situasi pasca-pilkada. Ia mengimbau umat Islam dan seluruh masyarakat Palangkaraya untuk melupakan perbedaan pilihan politik dan mendukung pemimpin yang telah terpilih.

Baca Juga :  7 Saksi Kebakaran di Mendawai Mulai diperiksa Polisi

“Beda pilihan itu biasa. Setelah wali kota atau gubernur ditetapkan, mari kita bersatu untuk memajukan Palangkaraya,” tegasnya.

Dirinya menyebut, musda ini juga menjadi momentum refleksi bagi MUI untuk memperkuat perannya sebagai perekat umat. Dengan menyatukan berbagai ormas dan mengatasi tantangan keumatan, MUI berkomitmen menciptakan suasana yang harmonis di Kota Palangkaraya.

“Melalui Musda ke-10 ini, MUI Palangkaraya dapat semakin berkontribusi dalam menjaga kerukunan masyarakat, mendukung program pemerintah, dan membangun masa depan yang lebih baik untuk semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (ndo/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palangkaraya telah sukses menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 dengan tema Sinergitas Ulama dan Umara Menuju Kota Palangka Raya yang lebih baik. Acara tersebut diselenggarakan di Aurilla Hotel kota Palangka Raya, Sabtu (14/12/2024).

Ketua MUI Kota Palangka Raya, Zainal Arifin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara tersebut.

“Mudah-mudahan acara ini membawa berkah dan memperkuat persatuan, khususnya di kalangan ulama dan umara,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Sabtu (14/12).

Zainal Arifin menegaskan, dalam upaya menjaga persatuan, MUI Palangkaraya tidak memihak kepada organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Ia menyerukan agar seluruh ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, LDI, dan lainnya bersatu di bawah naungan MUI.

Baca Juga :  Kawasan Flamboyan Bawah Membara, Puluhan Rumah Terbakar

“Kita tidak ada memandang apapun, jadi ulama ini harus bersatu, tidak ada ormas-ormas yang diutamakan. Misalnya NU, Muhammadiyah, itu semuanya kita satukan termasuk LDI. Pokoknya orang ormas – ormas di bawah MUI Kota Palangkaraya kita satukan Insya Allah,” katanya.

Namun, Zainal juga mengakui bahwa MUI di Palangkaraya masih menghadapi tantangan. Terutama terkait keberadaan ajaran-ajaran menyimpang. Menurutnya, MUI telah beberapa kali menangani kasus tersebut dengan cara persuasif.

“Alhamdulillah, kami berhasil menanganinya tanpa konflik. Meski begitu, tantangan serupa kadang muncul kembali,” ungkapnya.

Selain soal ajaran menyimpang, Zainal turut menyoroti situasi pasca-pilkada. Ia mengimbau umat Islam dan seluruh masyarakat Palangkaraya untuk melupakan perbedaan pilihan politik dan mendukung pemimpin yang telah terpilih.

Baca Juga :  7 Saksi Kebakaran di Mendawai Mulai diperiksa Polisi

“Beda pilihan itu biasa. Setelah wali kota atau gubernur ditetapkan, mari kita bersatu untuk memajukan Palangkaraya,” tegasnya.

Dirinya menyebut, musda ini juga menjadi momentum refleksi bagi MUI untuk memperkuat perannya sebagai perekat umat. Dengan menyatukan berbagai ormas dan mengatasi tantangan keumatan, MUI berkomitmen menciptakan suasana yang harmonis di Kota Palangkaraya.

“Melalui Musda ke-10 ini, MUI Palangkaraya dapat semakin berkontribusi dalam menjaga kerukunan masyarakat, mendukung program pemerintah, dan membangun masa depan yang lebih baik untuk semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (ndo/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/