32.2 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Manfaatkan Momentum Lomba, Pedagang Layang-layang Ini pun Raup Rejeki

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Momentum lomba main layang-layang yang akan digelar oleh warga di Jalan Anoi Kota Palangka Raya menyambut HUT ke-79 RI beberapa hari nanti, langsung dimanfaatkan oleh pedagang layang-layang.

Ya, terlihat di kawasan Jalan Anoi Kota Palangka Raya, Rabu (14/8) sore penuh ramai dengan anak-anak yang tengah berlatih memainkan layang-layang.

Panitia lomba, Ridwan mengatakan kegiatan lomba akan  dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 18 Agustus 2024 mendatang. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh inisiatif kami. Ada dua kategori untuk anak-anak sama dewasa nantinya,” ujarnya.

Memanfaatkan momentum tersebut, seorang penjual layang-layang, Wahid menjajakan dagangan miliknya dengan meja kayu sederhana yang tidak jauh dari tempat anak-anak bermain layangan.

Baca Juga :  Polemik RS Advent Berujung Pada Pembayaran Gaji Eks Pegawai

“Saya sudah dua bulan berjualan di sini. Paling sedikit sehari dapat Rp 50.000 sampai Rp 200.000 perhari,” ucapnya.

Selain layang-layang yang dibanderol dengan harga Rp2000, Wahid juga menjual benang dengan kisaran harga Rp. 13.000, hingga 50.000. dia mengaku membeli layang-layang tersebut melalui online shop dan menjualnya kembali.

“Belinya dari online terus dijual lagi. Kebanyakan yang beli anak-anak sekitar sini. Biasanya sore hari mereka sudah main,” ujarnya. (jef/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Momentum lomba main layang-layang yang akan digelar oleh warga di Jalan Anoi Kota Palangka Raya menyambut HUT ke-79 RI beberapa hari nanti, langsung dimanfaatkan oleh pedagang layang-layang.

Ya, terlihat di kawasan Jalan Anoi Kota Palangka Raya, Rabu (14/8) sore penuh ramai dengan anak-anak yang tengah berlatih memainkan layang-layang.

Panitia lomba, Ridwan mengatakan kegiatan lomba akan  dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 18 Agustus 2024 mendatang. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh inisiatif kami. Ada dua kategori untuk anak-anak sama dewasa nantinya,” ujarnya.

Memanfaatkan momentum tersebut, seorang penjual layang-layang, Wahid menjajakan dagangan miliknya dengan meja kayu sederhana yang tidak jauh dari tempat anak-anak bermain layangan.

Baca Juga :  Polemik RS Advent Berujung Pada Pembayaran Gaji Eks Pegawai

“Saya sudah dua bulan berjualan di sini. Paling sedikit sehari dapat Rp 50.000 sampai Rp 200.000 perhari,” ucapnya.

Selain layang-layang yang dibanderol dengan harga Rp2000, Wahid juga menjual benang dengan kisaran harga Rp. 13.000, hingga 50.000. dia mengaku membeli layang-layang tersebut melalui online shop dan menjualnya kembali.

“Belinya dari online terus dijual lagi. Kebanyakan yang beli anak-anak sekitar sini. Biasanya sore hari mereka sudah main,” ujarnya. (jef/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru