25.8 C
Jakarta
Friday, December 12, 2025

DPD GMNI Ingin Membentuk Generasi Muda Kapuas yang Kritis, Inovatif dan Berintegritas

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Tengah. Menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan pemuda di Kabupaten Kapuas.

Komitmen tersebut disampaikan dalam kegiatan dialog kepemudaan & kebudayaan serta launching Badan Semi Otonom (BSO) Front Siswa Marhaenis (FSM) GMNI Kapuas yang digelar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Rabu (10/12/2025).

Ketua DPD GMNI Kalteng, Maulana. Mengatakan bahwa pembinaan pemuda harus dilakukan sejak jenjang pelajar, agar proses regenerasi tidak terputus. Ia menilai kehadiran FSM sebagai instrumen penting untuk menyiapkan kaderisasi secara berkelanjutan.

“Pembinaan harus dimulai dari tingkat pelajar agar regenerasi tidak terputus. Kehadiran BSO-FSM menjadi instrumen untuk membina siswa agar siap menjadi kader GMNI di masa depan,” ujar Maulana saat dikonfirmasi pada Kamis (11/12).

Ia menambahkan. Tantangan pemuda di Kapuas saat ini tidak hanya terkait jumlah mahasiswa yang relatif sedikit dan banyak berkuliah di luar daerah, tetapi juga berkaitan dengan derasnya arus informasi digital.

Baca Juga :  Pria Tanpa Identitas di Katingan Gantung Diri, di Tangan Ada Tato dan dari Mulut Mengeluarkan Darah

Menurutnya. Kondisi tersebut menjadikan literasi digital dan daya kritis sebagai kebutuhan mendesak bagi generasi muda. Maulana menegaskan bahwa risiko hoaks dan disinformasi harus dijawab dengan pembinaan yang lebih terarah.

“Di era digital, arus informasi sangat cepat dan deras. Jika tidak dibarengi literasi digital, pemuda bisa dengan mudah terjebak hoaks. Karena itu kemampuan kritis harus ditanamkan sejak awal,” tegasnya.

Electronic money exchangers listing

Maulana turut menyinggung capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalimantan Tengah yang dinilainya masih “belum ideal”. Menurutnya, indikator tersebut menunjukkan perlunya penguatan pembinaan dari aspek pendidikan, karakter, hingga wawasan kebangsaan.

Sebagai bentuk respon atas tantangan tersebut, GMNI Kalteng merumuskan pendekatan pembinaan pemuda yang menekankan tiga penguatan utama.

Maulana menjelaskan. Pembinaan karakter dan etika harus dikuatkan melalui konsep bina diri, sementara penguatan pengetahuan dan literasi digital didorong melalui bina ilmu, dan pembangunan wawasan kebangsaan dikembangkan melalui bina bangsa.

Ia menyebutkan rumusan ini sejalan dengan garis besar pembinaan yang ditekankan DPP GMNI di bawah kepemimpinan Ketum M. Risyad Fahlefi dan Sekjend Patra Dewa.

Baca Juga :  Vaksinasi Gratis, Laporkan Jika Ada Pungutan Biaya!

“Melalui penguatan karakter, penguatan ilmu, dan pembinaan kebangsaan, kita ingin membentuk generasi muda Kapuas yang kritis, inovatif, dan berintegritas,” kata Maulana.

GMNI Kalteng juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberikan dukungan nyata terhadap pembinaan pemuda. Maulana menyebut bahwa dukungan fasilitas pendidikan, ruang diskusi, dan akses informasi yang sehat sangat diperlukan agar pemuda memiliki ruang yang cukup untuk berkembang. Selain itu, pemuda juga perlu diberi peluang untuk terlibat langsung dalam berbagai program pembangunan.

Ia juga menekankan perlunya sinergi antara organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk memperkuat literasi digital, sehingga pemuda tidak mudah menjadi korban penyebaran hoaks dan disinformasi.

“Investasi terbesar sebuah daerah adalah pemudanya. Dengan membina mereka sejak dini baik karakter, ilmu, maupun proses kaderisasinya kita sedang menyiapkan pijakan kuat untuk masa depan,” tutup Maulana. (jef)

KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO – DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Tengah. Menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembinaan pemuda di Kabupaten Kapuas.

Komitmen tersebut disampaikan dalam kegiatan dialog kepemudaan & kebudayaan serta launching Badan Semi Otonom (BSO) Front Siswa Marhaenis (FSM) GMNI Kapuas yang digelar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas, Rabu (10/12/2025).

Ketua DPD GMNI Kalteng, Maulana. Mengatakan bahwa pembinaan pemuda harus dilakukan sejak jenjang pelajar, agar proses regenerasi tidak terputus. Ia menilai kehadiran FSM sebagai instrumen penting untuk menyiapkan kaderisasi secara berkelanjutan.

Electronic money exchangers listing

“Pembinaan harus dimulai dari tingkat pelajar agar regenerasi tidak terputus. Kehadiran BSO-FSM menjadi instrumen untuk membina siswa agar siap menjadi kader GMNI di masa depan,” ujar Maulana saat dikonfirmasi pada Kamis (11/12).

Ia menambahkan. Tantangan pemuda di Kapuas saat ini tidak hanya terkait jumlah mahasiswa yang relatif sedikit dan banyak berkuliah di luar daerah, tetapi juga berkaitan dengan derasnya arus informasi digital.

Baca Juga :  Pria Tanpa Identitas di Katingan Gantung Diri, di Tangan Ada Tato dan dari Mulut Mengeluarkan Darah

Menurutnya. Kondisi tersebut menjadikan literasi digital dan daya kritis sebagai kebutuhan mendesak bagi generasi muda. Maulana menegaskan bahwa risiko hoaks dan disinformasi harus dijawab dengan pembinaan yang lebih terarah.

“Di era digital, arus informasi sangat cepat dan deras. Jika tidak dibarengi literasi digital, pemuda bisa dengan mudah terjebak hoaks. Karena itu kemampuan kritis harus ditanamkan sejak awal,” tegasnya.

Maulana turut menyinggung capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kalimantan Tengah yang dinilainya masih “belum ideal”. Menurutnya, indikator tersebut menunjukkan perlunya penguatan pembinaan dari aspek pendidikan, karakter, hingga wawasan kebangsaan.

Sebagai bentuk respon atas tantangan tersebut, GMNI Kalteng merumuskan pendekatan pembinaan pemuda yang menekankan tiga penguatan utama.

Maulana menjelaskan. Pembinaan karakter dan etika harus dikuatkan melalui konsep bina diri, sementara penguatan pengetahuan dan literasi digital didorong melalui bina ilmu, dan pembangunan wawasan kebangsaan dikembangkan melalui bina bangsa.

Ia menyebutkan rumusan ini sejalan dengan garis besar pembinaan yang ditekankan DPP GMNI di bawah kepemimpinan Ketum M. Risyad Fahlefi dan Sekjend Patra Dewa.

Baca Juga :  Vaksinasi Gratis, Laporkan Jika Ada Pungutan Biaya!

“Melalui penguatan karakter, penguatan ilmu, dan pembinaan kebangsaan, kita ingin membentuk generasi muda Kapuas yang kritis, inovatif, dan berintegritas,” kata Maulana.

GMNI Kalteng juga mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk memberikan dukungan nyata terhadap pembinaan pemuda. Maulana menyebut bahwa dukungan fasilitas pendidikan, ruang diskusi, dan akses informasi yang sehat sangat diperlukan agar pemuda memiliki ruang yang cukup untuk berkembang. Selain itu, pemuda juga perlu diberi peluang untuk terlibat langsung dalam berbagai program pembangunan.

Ia juga menekankan perlunya sinergi antara organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk memperkuat literasi digital, sehingga pemuda tidak mudah menjadi korban penyebaran hoaks dan disinformasi.

“Investasi terbesar sebuah daerah adalah pemudanya. Dengan membina mereka sejak dini baik karakter, ilmu, maupun proses kaderisasinya kita sedang menyiapkan pijakan kuat untuk masa depan,” tutup Maulana. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/