PROKALTENG.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharuddin, mendorong Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Kalimantan Tengah untuk memperkuat kemandirian dalam kaderisasi dan membangun usaha ekonomi berbasis kader. Dorongan itu disampaikan saat forum koordinasi terbatas di Kantor Pusat GP Ansor, Jakarta, Selasa (10/6/2025) malam.
Addin menegaskan pentingnya percepatan pembentukan struktur organisasi hingga tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), termasuk memastikan keberadaan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai kekuatan pengamanan dan pengabdian sosial.
“Struktur harus tuntas. Banser di tingkat provinsi itu wajib, apalagi di kabupaten dan kecamatan. Kita ingin seluruh lini bergerak,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia menargetkan PW Ansor Kalteng mencetak 10.000 kader baru dalam masa kepengurusan mendatang. Kemandirian dalam proses kaderisasi juga ditekankan agar tidak terus bergantung pada pusat.
“Kalteng harus punya kemampuan sendiri. Susbalan, LI-1, sampai Suspelat harus bisa diselenggarakan sendiri,” katanya.
Di sektor ekonomi, Addin menyoroti pentingnya membentuk unit usaha melalui wadah Badan Usaha Milik Ansor (BUMA). Sektor prioritas yang didorong antara lain pengolahan limbah sawit, pembangunan pabrik CPO mini, dan pengembangan usaha pangan.
“BUMA itu hanya alat. Bisa koperasi, PT, travel umrah, atau apa pun yang cocok dengan potensi daerah. Yang penting kader bergerak dan punya akses,” jelasnya.
Ketua PW GP Ansor Kalteng terpilih, Arjoni, menyambut baik arahan tersebut. Ia menegaskan komitmennya menjadikan konsolidasi organisasi, penguatan kader, serta pembangunan ekonomi sebagai fokus utama.
“Koordinasi ini jadi peta jalan bagi kami. Kami siap menata ulang struktur dan memperluas peran Ansor dalam sektor keumatan dan ekonomi,” tegasnya. (hfz)