25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Jam Buka dan Tutup Usaha Sangat Mempengaruhi Penghasilan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bak jatuh tertimpak tangga, itulah yang dirasakan pengusaha muda di Kalteng, khususnya yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalteng. Pasalnya, sejak pandemi omset menururn, bahkan karyawan terpaksa dirumahkan, ditambah dengan pengetatan pengusaha makin kesulitan.

Sekretaris HIPMI Kalteng Rusdi mengatakan, pengusaha sangat mendukung upaya percepatan penanaganan Covid-19. Namun HIPMI ingin, perlu ada perhatian bagi pengusaha muda yang terbilang baru merintis usaha.

"Bagi kami pengusaha kecil dan menengah, pandemi sangat berdampak bagi usaha. Modal kecil dan tekanan serta tantangan luar biasa, itu yang kita rasakan saat ini," ucapa pemilik Cafe Kong Palangka Raya ini, Sabtu (10/7).

Baca Juga :  Kasus Meninggal Diakibatkan Penyakit, Bukan karena Vaksinasi

Rusdi berharap, ada perhatian serius pemerintah bagi pelaku usaha. Itu terutama bagi pengusaha muda dan UMKM di Kalteng, sehingga mampu bertahan di tengah pandemi saat ini.

"Kita berharap ada subsidi dari pemerintah bagi pengusaha muda dan UMKM, terutama saat ada pengetatan atau PPKM. Karena jam buka dan tutup usaha sangat mempengaruhi penghasilan," ucapnya.

Selain itu, Rusdi juga meminta pemerintah dapat memfasilitasi vaksinasi bagi pengusaha muda dan UMKM. Sebab, selama ini kesulitan vaksin dan saat mendaftar selalu kehabisan kouta.

"Hari ini Kadin melaksanakan vaksinasi bagi anggota asosiasi dan UMKM, tetapi kuota juga terbatas. Kedepan kita berharap melalui dinas atau instansi terkait dapat memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.

Baca Juga :  FKUB Kalteng Gelar Refleksi Akhir Tahun, Akui Masa yang Cukup Berat

Rusdi mengaku, saat awal penerapan pembatasan pergerakan masyarakat pernah mendapat bantuan subsidi. Tetapi hal itu juga tidak mampu menutupi operaional dan karyawan. "Terpaksa karyawan kita rumahkan. Kita juga berharap ada subsidi kembali bagi karyawan," pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Bak jatuh tertimpak tangga, itulah yang dirasakan pengusaha muda di Kalteng, khususnya yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalteng. Pasalnya, sejak pandemi omset menururn, bahkan karyawan terpaksa dirumahkan, ditambah dengan pengetatan pengusaha makin kesulitan.

Sekretaris HIPMI Kalteng Rusdi mengatakan, pengusaha sangat mendukung upaya percepatan penanaganan Covid-19. Namun HIPMI ingin, perlu ada perhatian bagi pengusaha muda yang terbilang baru merintis usaha.

"Bagi kami pengusaha kecil dan menengah, pandemi sangat berdampak bagi usaha. Modal kecil dan tekanan serta tantangan luar biasa, itu yang kita rasakan saat ini," ucapa pemilik Cafe Kong Palangka Raya ini, Sabtu (10/7).

Baca Juga :  Kasus Meninggal Diakibatkan Penyakit, Bukan karena Vaksinasi

Rusdi berharap, ada perhatian serius pemerintah bagi pelaku usaha. Itu terutama bagi pengusaha muda dan UMKM di Kalteng, sehingga mampu bertahan di tengah pandemi saat ini.

"Kita berharap ada subsidi dari pemerintah bagi pengusaha muda dan UMKM, terutama saat ada pengetatan atau PPKM. Karena jam buka dan tutup usaha sangat mempengaruhi penghasilan," ucapnya.

Selain itu, Rusdi juga meminta pemerintah dapat memfasilitasi vaksinasi bagi pengusaha muda dan UMKM. Sebab, selama ini kesulitan vaksin dan saat mendaftar selalu kehabisan kouta.

"Hari ini Kadin melaksanakan vaksinasi bagi anggota asosiasi dan UMKM, tetapi kuota juga terbatas. Kedepan kita berharap melalui dinas atau instansi terkait dapat memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan vaksin," ujarnya.

Baca Juga :  FKUB Kalteng Gelar Refleksi Akhir Tahun, Akui Masa yang Cukup Berat

Rusdi mengaku, saat awal penerapan pembatasan pergerakan masyarakat pernah mendapat bantuan subsidi. Tetapi hal itu juga tidak mampu menutupi operaional dan karyawan. "Terpaksa karyawan kita rumahkan. Kita juga berharap ada subsidi kembali bagi karyawan," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru