26.8 C
Jakarta
Monday, December 8, 2025

Waspada! 13 Wilayah di Kalteng Berpotensi Hujan Lebat Pekan Ini

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk periode 8–14 Desember 2025.

Sebanyak 13 wilayah di Kalimantan Tengah diperkirakan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang.

Prakirawan BMKG, Chandra mengatakan bahwa potensi cuaca ekstrem ini, dipicu oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah Kalteng. Menurutnya, awan Cb dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat, yang juga berpotensi menimbulkan angin kencang maupun angin puting beliung.

Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Bangunan Peninggalan Belanda di Mura Dinilai Perlu Renovasi

Selain hujan lebat, BMKG juga mencatat adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalimantan Tengah. Gelombang diperkirakan berada pada kisaran 0,5 hingga 2 meter, atau kategori rendah hingga sedang.

Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama oleh masyarakat pesisir dan para nelayan. Chandra mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi menimbulkan genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi resmi dari BMKG,” ujarnya, Senin (8/12).

Electronic money exchangers listing

Dikatakannya bahwa BMKG Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut akan terus memperbarui informasi cuaca secara berkala melalui berbagai kanal resmi.

Baca Juga :  Konten Vulgar di Akun Facebook DPRD Lamandau, Begini Tanggapan Pimpinan Dewan

“Perubahan kondisi atmosfer bisa terjadi dengan cepat. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru,” tutur Chandra. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk periode 8–14 Desember 2025.

Sebanyak 13 wilayah di Kalimantan Tengah diperkirakan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang.

Prakirawan BMKG, Chandra mengatakan bahwa potensi cuaca ekstrem ini, dipicu oleh pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah Kalteng. Menurutnya, awan Cb dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat, yang juga berpotensi menimbulkan angin kencang maupun angin puting beliung.

Electronic money exchangers listing

Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Bangunan Peninggalan Belanda di Mura Dinilai Perlu Renovasi

Selain hujan lebat, BMKG juga mencatat adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di wilayah pesisir dan perairan selatan Kalimantan Tengah. Gelombang diperkirakan berada pada kisaran 0,5 hingga 2 meter, atau kategori rendah hingga sedang.

Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama oleh masyarakat pesisir dan para nelayan. Chandra mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi menimbulkan genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau informasi resmi dari BMKG,” ujarnya, Senin (8/12).

Dikatakannya bahwa BMKG Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut akan terus memperbarui informasi cuaca secara berkala melalui berbagai kanal resmi.

Baca Juga :  Konten Vulgar di Akun Facebook DPRD Lamandau, Begini Tanggapan Pimpinan Dewan

“Perubahan kondisi atmosfer bisa terjadi dengan cepat. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru,” tutur Chandra. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru