27.3 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Memasuki Masa Pancaroba, BMKG Ingatkan agar Waspada Cuaca Ekstrem

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pancaroba adalah masa peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Menurut BMKG, ada potensi cuaca ekstrem selama masa pancaroba. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya, Reni Anata mengatakan, masa pancaroba (peralihan) dari kemarau ke musim hujan tengah terjadi di Provinsi Kalteng, khususnya Kota Palangkaraya, Selasa (7/11).

“Potensi hujan cukup tinggi di Kota Palangkaraya, sementara di daerah lain masih dalam masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Sehingga biasanya disebut sebagai pancaroba, di mana pada musim pancaroba akan terjadi potensi cuaca ekstrem yaitu ditandai dengan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. “Untuk mengantisipasi musim hujan, kami memberikan himbauan kepada masyarakat khususnya untuk lebih berhati-hati mengingat kondisi cuaca yang cukup ekstrem,” ujar Reni, Selasa (7/11).

Baca Juga :  Soal Pelecehan Seksual, Ary Egahni Minta Tegakkan UU Nomor 12 Tahun 2022

Lebih lanjut mengenai puncak musim hujan di Kota Palangkaraya, Reni menambahkan bahwa sama seperti yang telah diprakirakan pihaknya, ada beberapa daerah yang puncaknya terjadi pada bulan Desember dan Januari.

“Untuk Palangkaraya puncaknya di bulan Januari. Kalau melihat dari normalnya itu memang sama kalau dibandingkan dengan data tahun lalu,” jelas Reni.

Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa dampak kualitas udara dari musim pancaroba ini sangat berdampak. Diketahui bahwa dampak Karhutla kemarin bisa dikatakan sudah hilang karena  curah hujan saat ini cukup tinggi untuk wilayah Kota Palangkaraya. Meski begitu, Prakirawan BMKG ini tetap mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai dampak bencana.

“Dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta petir dan angin kencang. Kemudian, kepada masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai atau dataran rendah agar lebih berhati-hati, dan waspada,” pungkasnya. (*ana/pri)

Baca Juga :  Dewan Ingatkan Cuaca Estrem Dapat Menciptakan Krisis Pangan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Pancaroba adalah masa peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Menurut BMKG, ada potensi cuaca ekstrem selama masa pancaroba. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Palangkaraya, Reni Anata mengatakan, masa pancaroba (peralihan) dari kemarau ke musim hujan tengah terjadi di Provinsi Kalteng, khususnya Kota Palangkaraya, Selasa (7/11).

“Potensi hujan cukup tinggi di Kota Palangkaraya, sementara di daerah lain masih dalam masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Sehingga biasanya disebut sebagai pancaroba, di mana pada musim pancaroba akan terjadi potensi cuaca ekstrem yaitu ditandai dengan hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. “Untuk mengantisipasi musim hujan, kami memberikan himbauan kepada masyarakat khususnya untuk lebih berhati-hati mengingat kondisi cuaca yang cukup ekstrem,” ujar Reni, Selasa (7/11).

Baca Juga :  Soal Pelecehan Seksual, Ary Egahni Minta Tegakkan UU Nomor 12 Tahun 2022

Lebih lanjut mengenai puncak musim hujan di Kota Palangkaraya, Reni menambahkan bahwa sama seperti yang telah diprakirakan pihaknya, ada beberapa daerah yang puncaknya terjadi pada bulan Desember dan Januari.

“Untuk Palangkaraya puncaknya di bulan Januari. Kalau melihat dari normalnya itu memang sama kalau dibandingkan dengan data tahun lalu,” jelas Reni.

Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa dampak kualitas udara dari musim pancaroba ini sangat berdampak. Diketahui bahwa dampak Karhutla kemarin bisa dikatakan sudah hilang karena  curah hujan saat ini cukup tinggi untuk wilayah Kota Palangkaraya. Meski begitu, Prakirawan BMKG ini tetap mengimbau agar masyarakat tetap mewaspadai dampak bencana.

“Dampak bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta petir dan angin kencang. Kemudian, kepada masyarakat yang berada di daerah pesisir pantai atau dataran rendah agar lebih berhati-hati, dan waspada,” pungkasnya. (*ana/pri)

Baca Juga :  Dewan Ingatkan Cuaca Estrem Dapat Menciptakan Krisis Pangan

Terpopuler

Artikel Terbaru