26.7 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Pelajar SMP Dianiaya, PPA Kalteng: Korban Alami Trauma

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kasus penganiayaan terhadap seorang pelajar SMP swasta di Palangka Raya menjadi sorotan setelah video kekerasan tersebut beredar luas di media sosial. Insiden ini memicu keprihatinan masyarakat, terutama terkait dampak psikologis terhadap korban.

Ketua Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Kalimantan Tengah, Widya Kumala Wati, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban. Upaya ini dilakukan guna membantu pemulihan mental anak yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mendukung layanan pendampingan psikologis bagi korban,” kata Widya kepada Prokalteng.co, Jumat (7/3/2025).

Ia menyesalkan insiden kekerasan ini dan menegaskan bahwa permasalahan di lapangan futsal seharusnya dapat diselesaikan secara baik tanpa kekerasan.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca Kalteng Berawan Hingga Hujan Ringan

“Kekerasan bukanlah solusi. Kesalahpahaman bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik, bukan dengan tindakan penganiayaan,” ujarnya.

Pasca kejadian, korban yang sebelumnya dikenal ceria kini menjadi pendiam dan mengalami syok.

“Saat ini korban masih dalam kondisi trauma. Dia jadi lebih pendiam setelah kejadian itu,” tambahnya.

Sebelumnya, korban yang masih berstatus pelajar SMP diduga mengalami pemukulan, diinjak, diseret, dan bahkan diperas oleh teman sebayanya. Tak terima dengan perlakuan tersebut, keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polda Kalteng untuk diproses hukum.  (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kasus penganiayaan terhadap seorang pelajar SMP swasta di Palangka Raya menjadi sorotan setelah video kekerasan tersebut beredar luas di media sosial. Insiden ini memicu keprihatinan masyarakat, terutama terkait dampak psikologis terhadap korban.

Ketua Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Kalimantan Tengah, Widya Kumala Wati, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah untuk memberikan pendampingan psikologis kepada korban. Upaya ini dilakukan guna membantu pemulihan mental anak yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mendukung layanan pendampingan psikologis bagi korban,” kata Widya kepada Prokalteng.co, Jumat (7/3/2025).

Ia menyesalkan insiden kekerasan ini dan menegaskan bahwa permasalahan di lapangan futsal seharusnya dapat diselesaikan secara baik tanpa kekerasan.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca Kalteng Berawan Hingga Hujan Ringan

“Kekerasan bukanlah solusi. Kesalahpahaman bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik, bukan dengan tindakan penganiayaan,” ujarnya.

Pasca kejadian, korban yang sebelumnya dikenal ceria kini menjadi pendiam dan mengalami syok.

“Saat ini korban masih dalam kondisi trauma. Dia jadi lebih pendiam setelah kejadian itu,” tambahnya.

Sebelumnya, korban yang masih berstatus pelajar SMP diduga mengalami pemukulan, diinjak, diseret, dan bahkan diperas oleh teman sebayanya. Tak terima dengan perlakuan tersebut, keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polda Kalteng untuk diproses hukum.  (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru