PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO- Kekecewaan masyarakat atas keputusan yang di ambil oleh KPK atas pemecatan 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), berbuntut pengecaman dari sejumlah pihak.
Salah satunya yakni aksi damai yang dilakukan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Jalan D.I. Panjaitan, Kota Palangka Raya, Rabu (6/10) siang.
Juru Bicara Aksi perwakilan mahasiswa IAIN Gilang Sandrawijaya mengatakan, Aksi ini laksanakan sebagai aksi di mana ada wacana bahwa pimpinan KPK ingin berkunjung ke Kalimantan Tengah, dengan adanya hal tersebut maka mahasiswa Kalimantan khususnya IAIN Palangka Raya menolak atas rencana kedatangan ketua KPK tersebut.
"Selain itu ini menjadi bentuk solidaritas kami terhadap 57 pegawai yang diberhentikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Dan di sini bersama-sama mahasiswa yang lain menyuarakan bentuk kepedulian kami dan berharap kepada Presiden Joko Widodo, membatalkan atas pemberhentian 57 pegawai KPK dan meminta ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya," ungkapnya.
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO- Kekecewaan masyarakat atas keputusan yang di ambil oleh KPK atas pemecatan 57 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), berbuntut pengecaman dari sejumlah pihak.
Salah satunya yakni aksi damai yang dilakukan oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng Jalan D.I. Panjaitan, Kota Palangka Raya, Rabu (6/10) siang.
Juru Bicara Aksi perwakilan mahasiswa IAIN Gilang Sandrawijaya mengatakan, Aksi ini laksanakan sebagai aksi di mana ada wacana bahwa pimpinan KPK ingin berkunjung ke Kalimantan Tengah, dengan adanya hal tersebut maka mahasiswa Kalimantan khususnya IAIN Palangka Raya menolak atas rencana kedatangan ketua KPK tersebut.
"Selain itu ini menjadi bentuk solidaritas kami terhadap 57 pegawai yang diberhentikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Dan di sini bersama-sama mahasiswa yang lain menyuarakan bentuk kepedulian kami dan berharap kepada Presiden Joko Widodo, membatalkan atas pemberhentian 57 pegawai KPK dan meminta ketua KPK Firli Bahuri untuk mundur dari jabatannya," ungkapnya.
