27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

DAD Kalteng Hasupa Hasundau, Bahas Isu Strategis Dihadapi Masyarakat Dayak

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Hasupa Hasundau di Aula Dinas Perhubungan Kalteng, Selasa (4/6/2024).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan DAD dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalteng serta para Damang se Kota Palangkaraya. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas berbagai persoalan strategis yang sedang dihadapi oleh masyarakat Dayak di Kalteng.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah bursa karbon. DAD Kalteng menilai bahwa potensi besar Kalteng dalam perdagangan karbon perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

“Kami harus memastikan bahwa masyarakat Dayak mendapatkan manfaat maksimal dari perdagangan karbon ini, tanpa merusak lingkungan dan budaya lokal,” kata Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran melalui Sekretaris Umum (Sekum) Yulindra Dedy.

Selain itu, Dedy menuturkan, muatan lokal di sekolah juga menjadi sorotan. DAD Kalteng mendorong agar muatan lokal yang mencakup bahasa dan budaya Dayak diintegrasikan lebih kuat dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah se-Kalteng.

Baca Juga :  Waspada! Uang Palsu Marak Beredar, Ini Imbauan Kapolres Lamandau

“Pendidikan adalah kunci untuk melestarikan budaya kita. Generasi muda harus mengetahui dan bangga akan warisan budaya mereka,” ucapnya.

Kepala Dishub Kalteng ini juga menuturkan, isu konflik antara masyarakat dengan perusahaan juga dibahas secara mendalam. Banyaknya konflik agraria antara masyarakat Dayak dengan perusahaan perkebunan dan pertambangan menjadi perhatian serius.

DAD Kalteng menyerukan agar pemerintah dan perusahaan lebih responsif terhadap hak-hak masyarakat adat.

“Kami tidak menolak investasi, tapi harus ada keseimbangan dan keadilan,” tegasnya.

Pertemuan Hasupa Hasundau ini juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas antar masyarakat adat Dayak di seluruh Kalteng.

Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi, DAD Kalteng menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam memperjuangkan hak-hak adat.

Baca Juga :  Bangun Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Menyukseskan Pemilu 2024

“Kita harus bersatu dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ini,” ungkapnya.

Pada kegiatan ini sejumlah tokoh adat, akademisi dan organisasi Dayak diundang dan memberikan materi kepada para peserta Hasupa Hasundau.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dari peserta yang hadir. Banyak yang berharap bahwa hasil dari pertemuan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk kesejahteraan masyarakat Dayak.

Hasupa Hasundau kali ini diharapkan berhasil merumuskan beberapa rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat.

“Ini adalah langkah awal, perjuangan kita masih panjang, tapi dengan kerja keras dan kesatuan, kita pasti bisa mencapai tujuan bersama,” pungkasnya. (hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Hasupa Hasundau di Aula Dinas Perhubungan Kalteng, Selasa (4/6/2024).

Acara ini dihadiri oleh perwakilan DAD dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalteng serta para Damang se Kota Palangkaraya. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas berbagai persoalan strategis yang sedang dihadapi oleh masyarakat Dayak di Kalteng.

Salah satu isu utama yang dibahas adalah bursa karbon. DAD Kalteng menilai bahwa potensi besar Kalteng dalam perdagangan karbon perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat lokal.

“Kami harus memastikan bahwa masyarakat Dayak mendapatkan manfaat maksimal dari perdagangan karbon ini, tanpa merusak lingkungan dan budaya lokal,” kata Ketua DAD Kalteng H Agustiar Sabran melalui Sekretaris Umum (Sekum) Yulindra Dedy.

Selain itu, Dedy menuturkan, muatan lokal di sekolah juga menjadi sorotan. DAD Kalteng mendorong agar muatan lokal yang mencakup bahasa dan budaya Dayak diintegrasikan lebih kuat dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah se-Kalteng.

Baca Juga :  Waspada! Uang Palsu Marak Beredar, Ini Imbauan Kapolres Lamandau

“Pendidikan adalah kunci untuk melestarikan budaya kita. Generasi muda harus mengetahui dan bangga akan warisan budaya mereka,” ucapnya.

Kepala Dishub Kalteng ini juga menuturkan, isu konflik antara masyarakat dengan perusahaan juga dibahas secara mendalam. Banyaknya konflik agraria antara masyarakat Dayak dengan perusahaan perkebunan dan pertambangan menjadi perhatian serius.

DAD Kalteng menyerukan agar pemerintah dan perusahaan lebih responsif terhadap hak-hak masyarakat adat.

“Kami tidak menolak investasi, tapi harus ada keseimbangan dan keadilan,” tegasnya.

Pertemuan Hasupa Hasundau ini juga menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas antar masyarakat adat Dayak di seluruh Kalteng.

Dengan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi, DAD Kalteng menekankan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam memperjuangkan hak-hak adat.

Baca Juga :  Bangun Persaudaraan dan Kebersamaan dalam Menyukseskan Pemilu 2024

“Kita harus bersatu dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ini,” ungkapnya.

Pada kegiatan ini sejumlah tokoh adat, akademisi dan organisasi Dayak diundang dan memberikan materi kepada para peserta Hasupa Hasundau.

Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai masukan dari peserta yang hadir. Banyak yang berharap bahwa hasil dari pertemuan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk kesejahteraan masyarakat Dayak.

Hasupa Hasundau kali ini diharapkan berhasil merumuskan beberapa rekomendasi strategis yang akan disampaikan kepada pemerintah daerah dan pusat.

“Ini adalah langkah awal, perjuangan kita masih panjang, tapi dengan kerja keras dan kesatuan, kita pasti bisa mencapai tujuan bersama,” pungkasnya. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru