NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Warga Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Lamandau, Kalimantan Tengah, heboh. Sabtu siang (2/8/2025), di Simpang Fitri, berkibar dua bendera dalam satu tiang. Merah Putih di atas, dan tepat di bawahnya, bendera bajak laut serial anime One Piece.
Fenomena unik ini cepat menyebar di media sosial. Foto dan video menunjukkan Merah Putih gagah di tiang, sementara di bawahnya tengkorak bertulang bersilang khas One Piece ikut berkibar. Warganet pun bereaksi. Ada yang mendukung, ada pula yang mempertanyakan pantas tidaknya.
Sejumlah warga mengaku pemasangan itu sekadar ekspresi kecintaan pada anime One Piece yang sedang populer.
“Mungkin dia hanya ingin ikut meramaikan tren yang sedang viral, tetapi dia tetap menghormati bendera merah putih,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Namun, kritik juga muncul. Ada yang menilai, menaruh bendera One Piece berdampingan dengan Merah Putih bisa memicu kontroversi. Simbol negara, kata mereka, sebaiknya dijaga kesakralannya agar tak menimbulkan tafsir negatif.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah setempat belum memberi pernyataan resmi. (bib)
NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Warga Desa Kujan, Kecamatan Bulik, Lamandau, Kalimantan Tengah, heboh. Sabtu siang (2/8/2025), di Simpang Fitri, berkibar dua bendera dalam satu tiang. Merah Putih di atas, dan tepat di bawahnya, bendera bajak laut serial anime One Piece.
Fenomena unik ini cepat menyebar di media sosial. Foto dan video menunjukkan Merah Putih gagah di tiang, sementara di bawahnya tengkorak bertulang bersilang khas One Piece ikut berkibar. Warganet pun bereaksi. Ada yang mendukung, ada pula yang mempertanyakan pantas tidaknya.
Sejumlah warga mengaku pemasangan itu sekadar ekspresi kecintaan pada anime One Piece yang sedang populer.
“Mungkin dia hanya ingin ikut meramaikan tren yang sedang viral, tetapi dia tetap menghormati bendera merah putih,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.
Namun, kritik juga muncul. Ada yang menilai, menaruh bendera One Piece berdampingan dengan Merah Putih bisa memicu kontroversi. Simbol negara, kata mereka, sebaiknya dijaga kesakralannya agar tak menimbulkan tafsir negatif.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah setempat belum memberi pernyataan resmi. (bib)
