SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Khairiah Halikinnor, meresmikan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Sumber Makmur Kecamatan Telawang, Sabtu (30/7) kemarin.
Khairiah meresmikan Posyandu di Desa Sumber Makmur didampingi suami yaitu Bupati Kotim H.Halikinnor beserta Sekda Kotim Fajrurrahman, dan sejumlah pejabat setempat. Peresmian Posyandu ditandai dengan potong pita dan masuk untuk melihat ruang pos pelayanan terpadu tersebut.
“Saya berharap agar Posyandu itu dimanfaatkan oleh TP PKK setempat, karena yang bisa dilakukan di Posyandu seperti pemantauan kesehatan Balita, khususnya untuk mendeteksi kasus stunting, selain itu juga kesehatan warga lanjut usia atau Lansia, dan sebagai pos binaan terpadu,” kata Khairiah, Sabtu (30/7) kemarin.
Dirinya mengatakan dibangunnya Posyandu ini merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan tujuan utamanya adalah mencegah meningkatnya angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan dan setelah melalui pemberdayaan masyarakat oleh karena itu program Posyandu ini sejalan dengan visi misi Bupati Kabupaten Kotim yaitu Maju, Adil dan Sejahtera.
“Salah satu tujuan dibangunnya posyandubitu adalah untuk penaganan kasus stunting, yang mana bila ditemukan kasus stunting maka itu diperlukan penaganan khusus, karena angka stunting di daerah ini masih tinggi,” ujar Khairiah.
Ia juga berharap posyandu yang di resmikan ini dapat bermanfaat dan di gunakan sebaik-baiknya, jangan dibiarkan kosong, dan selama ini banyak Posyandu yang mati suri, maka saya sering melakukan kegiatan ke desa-desa untuk mendorong kembali mengaktifkan Posyandu di setiap Desa, dan meminta harus selalu ada kegiatan di posyandu, dan untuk semua kader PKK di desa untuk selalu berinovasi.
“Saya meminta agar para kader Posyandu terus mengasah pengetahuannya terhadap segala permasalahan kesehatan baik untuk lansia, ibu hamil maupun balita agar selalu diperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan sehingga kedepan permasalahan-permasalahan bisa teratasi,” harap Khairiah.(bah)