26.3 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Menunggu Realisasi Janji PLN untuk Listrik 24 Jam

MUARA TEWEH –
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai di Desa Karendan,
Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara) mampu menopang kebutuhan
listrik hingga keluar Kalimantan Tengah. Namun, daerah penghasil listrik ini
tidak bisa menyalurkan secara maksimal ke desa-desa, khususnya di wilayah
Kecamatan Lahei dan Kecamatan Lahei Barat.

Selama ini, warga hanya
mengandalkan pasokan listrik dari pembangkit tenaga diesel di unit PLN Luwe
Hulu. Dimana listrik hanya menyala mulai pukul 16.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Adapun desa yang belum
tersambung jaringan PLTMG adalah Desa Benao Hulu, Benao Hilir, Luwe Hulu, Luwe
Hilir, Jangkang Baru,  Jangkang Lama, Papar
Pujung, Nihan Hulu, Teluk Malewai, dan Desa Karamuan.

Baca Juga :  Penempatan Nakes dan Guru di Katingan Harus Dievaluasi

“Warga yang berada di
Kecamatan Lahei Barat hanya 14 jam sehari bisa merasakan layanan listrik. Itu
pun kalau tak ada gangguan teknis. Sampai sekarang kami terus menunggu
realisasi janji PLN untuk listrik 24 jam,” kata Kepala Desa Jangkang Baru
Syaifullah.

Sementara Camat Lahei
Barat Kastanto mengatakan, PLN berjanji untuk realisasi pengerjaan jaringan
listrik PLTMG akan dilaksanakan tahun 2020. “Kita berharap ini bisa
terealisasi sesuai harapan dan keinginan bersama, khususnya masyarakat di
Kecamatan Lahei Barat,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manajer PLN ULP Muara Teweh,
Gustiyadi Fathur Rahmandy menjelaskan, untuk Kabupaten Barito Utara tahun ini
mendapat kuota pasokan listrik 33 kilometer sirkit. “Pasokan tersebut
untuk desa yang berada di Kecamatan Lahei. Namun, kami kembalikan kepada pemerintah
daerah, terkait pasokan (listrik) tersebut. Bulan Maret mendatang akan
dirapatkan bersama pemerintah daerah termasuk sosialisasi ke desa-desa,”
tegasnya. (adl/ens
/dar)

Baca Juga :  Awasi Pergaulan Anak Imbas Kemajuan Teknologi

MUARA TEWEH –
Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai di Desa Karendan,
Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara) mampu menopang kebutuhan
listrik hingga keluar Kalimantan Tengah. Namun, daerah penghasil listrik ini
tidak bisa menyalurkan secara maksimal ke desa-desa, khususnya di wilayah
Kecamatan Lahei dan Kecamatan Lahei Barat.

Selama ini, warga hanya
mengandalkan pasokan listrik dari pembangkit tenaga diesel di unit PLN Luwe
Hulu. Dimana listrik hanya menyala mulai pukul 16.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Adapun desa yang belum
tersambung jaringan PLTMG adalah Desa Benao Hulu, Benao Hilir, Luwe Hulu, Luwe
Hilir, Jangkang Baru,  Jangkang Lama, Papar
Pujung, Nihan Hulu, Teluk Malewai, dan Desa Karamuan.

Baca Juga :  Penempatan Nakes dan Guru di Katingan Harus Dievaluasi

“Warga yang berada di
Kecamatan Lahei Barat hanya 14 jam sehari bisa merasakan layanan listrik. Itu
pun kalau tak ada gangguan teknis. Sampai sekarang kami terus menunggu
realisasi janji PLN untuk listrik 24 jam,” kata Kepala Desa Jangkang Baru
Syaifullah.

Sementara Camat Lahei
Barat Kastanto mengatakan, PLN berjanji untuk realisasi pengerjaan jaringan
listrik PLTMG akan dilaksanakan tahun 2020. “Kita berharap ini bisa
terealisasi sesuai harapan dan keinginan bersama, khususnya masyarakat di
Kecamatan Lahei Barat,” ungkapnya.

Secara terpisah, Manajer PLN ULP Muara Teweh,
Gustiyadi Fathur Rahmandy menjelaskan, untuk Kabupaten Barito Utara tahun ini
mendapat kuota pasokan listrik 33 kilometer sirkit. “Pasokan tersebut
untuk desa yang berada di Kecamatan Lahei. Namun, kami kembalikan kepada pemerintah
daerah, terkait pasokan (listrik) tersebut. Bulan Maret mendatang akan
dirapatkan bersama pemerintah daerah termasuk sosialisasi ke desa-desa,”
tegasnya. (adl/ens
/dar)

Baca Juga :  Awasi Pergaulan Anak Imbas Kemajuan Teknologi

Terpopuler

Artikel Terbaru