SAMPIT, PROKALTENG.CO – Penanganan dan antisipasi banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) segera dilakukan dan ditangani oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Karena dalam beberapa pekan terakhir, genangan air di sejumlah desa masih terjadi.
Seperti di wilayah Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit mengalami gagal panen akibat sawah terendam banjir. Bahkan, petani mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Sehingga Bupati Kotim kembali memantau untuk area Selatan.
"Setelah kami lakukan pemantauan di wilayah selatan, sejumlah desa terjadi banjir. Karena debit air pasang sedang meningkat. Sehingga jadi perhatian kami untuk mengatasi," ujar Bupati Kotim H Halikinnor, Kamis (27/5).
Ia mengatakan, genangan air yang terjadi di permukiman dan sejumlah wilayah pertanian karena drainase atau parit pembuangan air banyak yang dangkal dan tertutup sampah, serta tumbuhan.
“Kami akan melakukan berbagai langkah penanganan dan antisipasi semaksimal mungkin, demi kenyamanan dan keamanan warga di wilayah Selatan. Apalagi pandemi virus corona belum usai,” tambahnya.
Sehingga, program jangka pendek yang harus mereka lakukan, yakni dengan membersihkan atau melakukan pengerukan. Dengan harapan bisa memperlancar aliran air.
"Ada juga saya lihat parit yang sengaja ditimbun. Dan itulah yang nantinya akan dikeruk," kata Halikinnor.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan aliran air tidak terganggu. Sehingga, walaupun terjadi genangan tidak berlangsung lama. Dan bisa segera surut dalam waktu tidak sampai sehari, mengikuti pasang surutnya sungai.
"Kalau saat ini, genangan air bisa bertahan sepekan, namun kalau sudah dibersihkan drainase dan parit – parit yang ada, maka air akan cepat turun," terang Halikinnor.
Orang nomor satu di Kotim tersebut mengimbau mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya untuk mencegah banjir.