28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Respon Cepat Bupati Sikapi Lokasi Pertanian di Lampuyang

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Usai banjir yang melanda kawasan sawah yang terendam banjir di kawasan tanaman
padi di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim) sejumlah lokasi penghasil beras di desa tersebut mengalami gagal panen.

“Diprediksi kerugian
petani gagal panen padi gegara banjir hampir mencapai Rp 5 miliar,” ungkap
Kepala Desa Lempuyang, Muksin, Senin (24/5).

Dijelaskan Kades,
kawasan sawah yang terendam banjir mencapai 3 ribu hekater dengan luas tanam 8
ribu hektare. Muksin mengatakan, terendamnya kawasan sawah dikawasan tersebut
lantaran dangkalnya saluran pengairan, sehingga ketika air hujan turun, air
lambat turun ke Sungai Mentaya.

Kondisi ini direspon
cepat oleh Bupati Kotawaringin Timur H Halikinnor. Bupati meninjau langsung
lokasi yang terendam banjir.

Baca Juga :  Fungsi dan Tugas Aparatur Harus Terarah

“Penyebabnya Sungai
Mentaya pasang dan ini terjadi 10 tahun sekali. Sebagian saluran yang ada juga
tersumbat seperti yang ada di saluran air perumahan warga. Ditambah curah hujan
tinggi yang terjadi,” jelasnya. 

Untuk mengatasi
masalah itu, kata Halikinnor pihaknya akan melakukan pengerukan pada saluran
air yang ada di wilayah tersebut. “Besok Dinas PUPR mulia kerjakan pengerukan.
Pengerukan saluran air tersebut dapat mengatasi banjir yang terjadi kurang
lebih selama dua minggu,” tegasnya.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Usai banjir yang melanda kawasan sawah yang terendam banjir di kawasan tanaman
padi di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim) sejumlah lokasi penghasil beras di desa tersebut mengalami gagal panen.

“Diprediksi kerugian
petani gagal panen padi gegara banjir hampir mencapai Rp 5 miliar,” ungkap
Kepala Desa Lempuyang, Muksin, Senin (24/5).

Dijelaskan Kades,
kawasan sawah yang terendam banjir mencapai 3 ribu hekater dengan luas tanam 8
ribu hektare. Muksin mengatakan, terendamnya kawasan sawah dikawasan tersebut
lantaran dangkalnya saluran pengairan, sehingga ketika air hujan turun, air
lambat turun ke Sungai Mentaya.

Kondisi ini direspon
cepat oleh Bupati Kotawaringin Timur H Halikinnor. Bupati meninjau langsung
lokasi yang terendam banjir.

Baca Juga :  Fungsi dan Tugas Aparatur Harus Terarah

“Penyebabnya Sungai
Mentaya pasang dan ini terjadi 10 tahun sekali. Sebagian saluran yang ada juga
tersumbat seperti yang ada di saluran air perumahan warga. Ditambah curah hujan
tinggi yang terjadi,” jelasnya. 

Untuk mengatasi
masalah itu, kata Halikinnor pihaknya akan melakukan pengerukan pada saluran
air yang ada di wilayah tersebut. “Besok Dinas PUPR mulia kerjakan pengerukan.
Pengerukan saluran air tersebut dapat mengatasi banjir yang terjadi kurang
lebih selama dua minggu,” tegasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru