26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Perlu Monitoring dan Evaluasi Berkala

MUARA TEWEH – Pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga  (PIS-PK) ditekankan
pada sejumlah bidang. Seperti integrasi pendekatan akses pelayanan kesehatan,
ketersedian tenaga kesehatan, pembiayaan serta sarana prasarana termasuk
program upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan perseorangan (UKP) yang mencakup
seluruh keluarga dalam wilayah kerja puskesmas, dengan memperhatikan managemen puskesmas
itu sendiri. 

Supaya pelaksanaan tersebut
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, diperlukan upaya monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berjenjang.

Hal itu disampaikan Bupati Barito
Utara H Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup Sugianto
Panala Putra saat membuka monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga puskesmas se-Kabupaten Batara tahun
2019, Rabu (23/10).

Baca Juga :  Disperindag Akan Gelar Pasar Murah di Tiga Kecamatan

Menurut bupati, penyelenggraan
pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada sistem kesehatan nasional
(SKN), yang memiliki visi dan misi pencapaian pemenuhan hak asasi manusia.
“Pengelola kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia harus secara terpadu saling mendukung untuk tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” kata Sugianto.

Dijelaskannya, program
pembangunan kesehatan Indonesia mengacu pada tiga pilar Program Indonesia Sehat.
Yaitu mengedepankan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan
pemenuhan universal health coverage melalui jaminan kesehatan nasional.
“Pelaksanaan tiga program tersebut mempunyai target sasaran seluruh usia (total
coverage) mengikuti siklus kehidupan (life cycle), sehingga integrasi pelayanan
kesehatan dapat dilakukan lebih efektif  jika melalui pendektan
keluarga,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Launching Aplikasi Lapor Hero

Kepala Dinas Kesehatan Batara
H Siswandoyo menyampaikan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program
Indonesia Sehat, dalam rangka meningkatkan peran puskesmas. Peserta sebanyak 80
orang dari 16 puskesmas. Masing-masing satu orang kepala puskesmas, 2 orang
pemegang PIS-PK dan 2 orang petugas puskesmas pembantu. (dad/ens)

MUARA TEWEH – Pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga  (PIS-PK) ditekankan
pada sejumlah bidang. Seperti integrasi pendekatan akses pelayanan kesehatan,
ketersedian tenaga kesehatan, pembiayaan serta sarana prasarana termasuk
program upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan perseorangan (UKP) yang mencakup
seluruh keluarga dalam wilayah kerja puskesmas, dengan memperhatikan managemen puskesmas
itu sendiri. 

Supaya pelaksanaan tersebut
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, diperlukan upaya monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berjenjang.

Hal itu disampaikan Bupati Barito
Utara H Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wabup Sugianto
Panala Putra saat membuka monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga puskesmas se-Kabupaten Batara tahun
2019, Rabu (23/10).

Baca Juga :  Disperindag Akan Gelar Pasar Murah di Tiga Kecamatan

Menurut bupati, penyelenggraan
pembangunan kesehatan di Indonesia mengacu pada sistem kesehatan nasional
(SKN), yang memiliki visi dan misi pencapaian pemenuhan hak asasi manusia.
“Pengelola kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia harus secara terpadu saling mendukung untuk tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,” kata Sugianto.

Dijelaskannya, program
pembangunan kesehatan Indonesia mengacu pada tiga pilar Program Indonesia Sehat.
Yaitu mengedepankan paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan
pemenuhan universal health coverage melalui jaminan kesehatan nasional.
“Pelaksanaan tiga program tersebut mempunyai target sasaran seluruh usia (total
coverage) mengikuti siklus kehidupan (life cycle), sehingga integrasi pelayanan
kesehatan dapat dilakukan lebih efektif  jika melalui pendektan
keluarga,” tegasnya.

Baca Juga :  Bupati Launching Aplikasi Lapor Hero

Kepala Dinas Kesehatan Batara
H Siswandoyo menyampaikan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program
Indonesia Sehat, dalam rangka meningkatkan peran puskesmas. Peserta sebanyak 80
orang dari 16 puskesmas. Masing-masing satu orang kepala puskesmas, 2 orang
pemegang PIS-PK dan 2 orang petugas puskesmas pembantu. (dad/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru