MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO- Rapat Dengar Pendapat
(RDP) digelarKomisi III DPRD Barito Utara (Batara) dengan menghadirkan tujuh
perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Lahei Barat, Senin (19/4). Ketujuh
perusaha yakni PT Victor Dua Tiga Mega, PT Pada idi, PT Medco Energy, PT Wiki,
PT Prima Sarana Gemilang, PT Condensat dan PT BMR di Aula DPRD Batara.
Pembahasan tersebut mengenai penimbunan agar
tidak tergenang banjir, sekaligus peningkatan jalan rigit beton Desa Luwe
Hilir. Perbaikan akan dilakukan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Dalam rapat, Anggota DPRD Batara, Surianor
mengungkapkan, jalan tersebut merupakan akses jalan utama yang dilalui
perusahaan sendiri bersama masyarakat. Dirinya bahkan ditelpon tiga kali sehari
oleh warga yang mengeluh, karena kerusakan jalan tersebut.
“Ini juga menjadi kesulitan bagi perusahaan
dalam hal pengangkutan sembako dan juga karyawan yang pulang pergi dari Lahei
ke Luwe. Kami berharap pihak perusahaan dapat membantu,†ucap
Surianor dalam rapat. Anggota dewan lainnya,
Hasrat menyampaikan, dirinya merasa bangga terhadap kerjasama dari dinas,
pemerintah kecamatan, desa dan perusahaan terkait koordinasi penanganan jalan tersebut.
“Saya berpikir itulah yang namanya perusahaan
harus melihat keadaan didaerahnya, apalagi sama- sama memakai,†ungkap Ketua PAN
Batara ini.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi III H
Tajeri membeberkan, ada beberapa perusahaan yang komitmen, namun ada juga
perusahaan yang tidak komitmen.
“Saya yakin perusahaan yang ikut tanda tangan
ini, selesai saja dengan nilai Rp 1,2 miliar. Misalkan, mereka tidak mampu
nanti saya yang bikin jalan, mereka bayar kalau lewat,†tegas Tajeri.
Kepala Dinas PUPR Batara, M Iman Topik
menjelaskan, kondisi jalan yang ditangani oleh perusahaan tersebut berstatus
jalan kabupaten. Kondisi jalan itu panjangnya sekitar 700 meter.
“Kami sepakat jalan itu ditinggikan dan juga
disepakati jalan tersebut dibuat permanen,†ulas Iman. Dikemukakan Kadis,
Rencana Anggaran Biaya (RAB) telah selesai dibuat dan menyerahkan ke Pemerintah
Desa Luwe Hilir. Harga satuan meter kubik, Rp 1.300.000 kurang lebih. Nilai
tersebut telah dihitung tim teknis. Maka diharapkan peninggian dilakukan secara
maksimal. Sebab kalau Sungai
Barito naik, jalan
tersebut aman dari rendaman air. Ditambahkan Iman, terkait sarana dan prasarana
pihak perusahaan yang ada disana, pihaknya
mengagap mampu untuk melakukan perbaikan tersebut. “Harapan kita
kegiatan ini bisa dimaksimalkan hingga semenisasi, agar menjadi permanen,â€
tutup Kadis.