KUALA KAPUAS – Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Kapuas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Kapuas, kembali membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Kali ini di
Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, yang pelaksanaan
kegiatannya sejak tanggal 16-18 Desember 2019.
Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Panahatan Sinaga,
menerangkan peserta sebanyak 30 orang, terdiri dari warga masyarakat dan
perangkat Desa Tajepan. Dimana sejak Tahun 2017 sampai 2019 telah terbentuk
lima Destana di Kabupaten Kapuas.
“Destana adalah desa yang
miliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, dan menghadapi ancaman bencana,
serta dapat memulihkan diri dari dampak yang merugikan, jika terkena
bencana,” jelas Panahatan Sinaga.
Destana juga, lanjutnya adalah
sebuah desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya, dan
mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan.
Sekaligus meningkatkan kasapasitas dari mengurangi risiko bencana
berbasis masyarakat.
“Masyarakat terlibat aktif
dalam mengkaji, menganalisis, menanagani, memantau, mengevaluasi, dan
mengurangi risiko bencana yang ada di wilayahnya, terutama dengan memanfaatkan
sumber daya masyarakat lokal demi menjamin keberlanjutanya,” bebernya.
Tujuan dibentuk dan pengembangan
Desa Tangguh Bencana (Destana) adalah untuk melindungi masyarakat yang tinggal
di kawasan rawan bahaya dari dampak bencana, meningkatkan peranserta masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya alam dalam rangka pengurangan risiko bencana.
Selain itu juga meningkatkan kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya, dan pemeliharaan kearifan lokal untuk pengurangan risiko bencana.
“Destana ini bisa menjadi
mitra BPBD Kapuas yang bergerak cepat di dalam membantu penanganan kebencanaan
di Desa Tajepan, dan desa sekitarnya,” ucapnya.
Dengan dilaksanakanya
pelatihan ini masyarakat yang tergabung dalam forum Destana, sudah siap
menghadapi bencana. Harapan kedepan akan terus bentuk dan kembangkan Destana di
desa-desa yang rawan bencana, serta diharapkan kemandirian masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana.
“Khususnya bagi mereka
yang tinggal di wilayah rawan bencana di wilayah Kabupaten Kapuas,”
pungkasnya. (alh)