PANGKALAN BUN – Kondisi udara yang terganggu akibat kabutÂÂ
asap dari kebakaran hutan dan lahan dikhawatirkan akan berdampak di muara Sungai
Arut. Sehingga dapat mengganggu aktivitas kapal yang akan berlayar.ÂÂ
Untuk itu, Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Kumai mengimbau para nakhoda kapal
yang melewati perairan Kobar untuk selalu waspada. Hal ini berlaku bagi
nelayan dan juga kapal yang mengangkut para penumpang.
Kepala KSOP Klas IV Kumai Wahyu mengatakan,
kabut asap yang semakin pekat menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Barat tentunya
akan berdampak bagi manusia dan juga alam. Salah satunya, yaitu terganggunya
jarak pandang transportasi laut. Untuk itu para nakhoda kapal yang berlayar
agar berhati-hati saat berlayar dengan memperhatikan jarak pandang.
Walaupun demikian pantauan tetap
dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga baik kapal
yang datang maupun masuk bisa mendapatkan informasi lebih luas agar terhindar
dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami selalu pantau
untuk memberikan informasi terhadap cuaca sekitar wilayah Teluk Kumai.
Kami tidak ingin nantinya mengganggu jarak pandang bagi para nakhoda terganggu
oleh kabut asap,” katanya, Minggu (15/9).
Wahyu menegaskan, pihaknya juga
terus memberikan informasi yang setiap hari bisa diterima para nakhoda kapal terkait
jarak pandang dalam kondisi asap. Sehingga kapal-kapal yang akan masuk ke
Teluk Kumai, maupun para nakhoda dan juga para nelayan merasa aman. Sejauh ini
masih bisa diantisipasi dan dapat diterima dengan baik.Terbukti beberapa kapal
masuk dengan nyaman tanpa adanya gangguan.
“Saat ini belum ada melihat
terkait jarak pandang bagi para Nakhoda. Kami harapkan kondisi seperti ini
tetap terjaga dan udara bisa bersih dari kabut asap,” ungkapnya. (son/ens/ctk/nto)