33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Ajak Siswa Hindari Bersalaman demi mencegah Penyebaran Covid-19

PALANGKA RAYA-Sebagai
bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW, MAN Kota Palangka Raya (Mankoraya) memperingati
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (14/3). “Sebagai bukti cinta kita kepada
Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan hadirnya kita di Masjid At Taqwa Mankoraya,
guna memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi,” kata H Tajuddinnur.

Dia menjelaskan, ada tiga
pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Pertama, perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan
mikrajnya (naik) Nabi ke langit ke-7 adalah dua buah peristiwa yang berbeda.

“Ibrahnya (pelajaran),
bahwa manusia harus melalui perjalanan secara horisontal yaitu kehidupan di
dunia harus dilalui dengan saling menjalin hubungan dengan sesama manusia dan
lingkungan,” ujarnya.

Sedangkan naiknya
(mikraj) Nabi ke langit ke-7 bertemu Allah SWT adalah bahwa manusia juga harus
melakukan hubungan baik dengan Allah melalui salat 5 waktu.

Pelajaran kedua yang
bisa diambil, lanjutnya, sebelum melakukan perjalanan ke Masjidilaqsa, dada
Nabi dibedah terlebih dahulu untuk dibersihkan hatinya. “Maksudnya adalah agar
hubungan dengan manusia baik dan hubungan dengan Allah juga baik, maka hati
kita harus bersih,” tambahnya.

Baca Juga :  Perusahaan HPH di Seribu Riam Diminta Rutin Pemeliharaan Jalan

Sedangkan hikmah
ketiga, menurut ustaz H Tajuddinnur, bahwa yang melatarbelakangi peristiwa Isra
Mikraj Nabi Muhammad adalah untuk menghibur hati Nabi yang saat itu ditinggal 2
orang yang Nabi sayang, yaitu Khadijah dan Abu Thalib.

“Maka, agar kita
disayang oleh Allah dan manusia, jadilah seperti Khadijah dan Abu Thalib.
Mereka berdua adalah orang yang paling disayang oleh Nabi karena mereka berdua
selalu membela dan membantu dakwah Nabi,” pungkas H Tajuddinnur.

Sementara Kepala Kantor
Kemenag Kota Palangka Raya Achmad Farichin melalui Pengawas MA Misbah
mengatakan, sangat mendukung diadakannya peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad.
Karena menurutnya banyak pelajaran bermanfaat yang bisa diambil dan terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Misbah juga mendukung adanya gerakan untuk tidak
bersalam-salaman antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang
berlawanan jenis. “Hal itu terkait adanya wabah virus korona yang sudah
menyebar di Indonesia,” pesannya.

Baca Juga :  Tutup Tahun, 49 Personel Polres Lamandau Naik Pangkat

Sedangkan Ketua Komite Mankoraya
H Sutransyah mengucapkan, bahwa dirinya merasa bangga diberi kesempatan
menyampaikan sambutan. “Mari kita saling membantu, bekerja sama dan saling
bersinergi guna lancarnya semua kegiatan yang ada di Mankoraya,” tandasnya.

Kepala Mankoraya H. Ahd
Fauzi mengajak kepada siswa agar menjaga salat. “Jangan tinggalkan salat,
dirikan salat di manapun kalian berada, pesannya. Sebab orang yang mampu
menjaga salatnya, maka ia akan mampu menjaga anggota tubuhnya dari maksiat
kepada Allah SWT,” jelasnya.

H Ahd Fauzi juga
menginstruksikan kepada warga Mankoraya untuk tidak bersalaman, terutama yang
berlawanan jenis, hal ini juga sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tidak
bersalaman dengan siswa. “Guna meminimalkan penyebaran virus corona,”
pungkasnya.

PALANGKA RAYA-Sebagai
bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW, MAN Kota Palangka Raya (Mankoraya) memperingati
Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Sabtu (14/3). “Sebagai bukti cinta kita kepada
Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan hadirnya kita di Masjid At Taqwa Mankoraya,
guna memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi,” kata H Tajuddinnur.

Dia menjelaskan, ada tiga
pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Pertama, perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa dan
mikrajnya (naik) Nabi ke langit ke-7 adalah dua buah peristiwa yang berbeda.

“Ibrahnya (pelajaran),
bahwa manusia harus melalui perjalanan secara horisontal yaitu kehidupan di
dunia harus dilalui dengan saling menjalin hubungan dengan sesama manusia dan
lingkungan,” ujarnya.

Sedangkan naiknya
(mikraj) Nabi ke langit ke-7 bertemu Allah SWT adalah bahwa manusia juga harus
melakukan hubungan baik dengan Allah melalui salat 5 waktu.

Pelajaran kedua yang
bisa diambil, lanjutnya, sebelum melakukan perjalanan ke Masjidilaqsa, dada
Nabi dibedah terlebih dahulu untuk dibersihkan hatinya. “Maksudnya adalah agar
hubungan dengan manusia baik dan hubungan dengan Allah juga baik, maka hati
kita harus bersih,” tambahnya.

Baca Juga :  Perusahaan HPH di Seribu Riam Diminta Rutin Pemeliharaan Jalan

Sedangkan hikmah
ketiga, menurut ustaz H Tajuddinnur, bahwa yang melatarbelakangi peristiwa Isra
Mikraj Nabi Muhammad adalah untuk menghibur hati Nabi yang saat itu ditinggal 2
orang yang Nabi sayang, yaitu Khadijah dan Abu Thalib.

“Maka, agar kita
disayang oleh Allah dan manusia, jadilah seperti Khadijah dan Abu Thalib.
Mereka berdua adalah orang yang paling disayang oleh Nabi karena mereka berdua
selalu membela dan membantu dakwah Nabi,” pungkas H Tajuddinnur.

Sementara Kepala Kantor
Kemenag Kota Palangka Raya Achmad Farichin melalui Pengawas MA Misbah
mengatakan, sangat mendukung diadakannya peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad.
Karena menurutnya banyak pelajaran bermanfaat yang bisa diambil dan terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Misbah juga mendukung adanya gerakan untuk tidak
bersalam-salaman antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang
berlawanan jenis. “Hal itu terkait adanya wabah virus korona yang sudah
menyebar di Indonesia,” pesannya.

Baca Juga :  Tutup Tahun, 49 Personel Polres Lamandau Naik Pangkat

Sedangkan Ketua Komite Mankoraya
H Sutransyah mengucapkan, bahwa dirinya merasa bangga diberi kesempatan
menyampaikan sambutan. “Mari kita saling membantu, bekerja sama dan saling
bersinergi guna lancarnya semua kegiatan yang ada di Mankoraya,” tandasnya.

Kepala Mankoraya H. Ahd
Fauzi mengajak kepada siswa agar menjaga salat. “Jangan tinggalkan salat,
dirikan salat di manapun kalian berada, pesannya. Sebab orang yang mampu
menjaga salatnya, maka ia akan mampu menjaga anggota tubuhnya dari maksiat
kepada Allah SWT,” jelasnya.

H Ahd Fauzi juga
menginstruksikan kepada warga Mankoraya untuk tidak bersalaman, terutama yang
berlawanan jenis, hal ini juga sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tidak
bersalaman dengan siswa. “Guna meminimalkan penyebaran virus corona,”
pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru