32.7 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Tim Gabungan Rutin Patroli Pantau Karhutla

KUALA PEMBUANGKabupaten Seruyan, khususnya
Kota Kuala Pembuang tidak diselimuti kabut asap. Mengingat letak geografis
kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring tersebut cukup dekat dengan laut,
sehingga angin laut yang cukup kencang cukup membantu menghindari daerah itu
dari asap. Namun bukan berarti di Seruyan tak terjadi karhutla. Karena di
wilayah itu juga ditemukan sejumlah hotspot.

Penanganan terhadap karhutla
terus dilakukan, termasuk upaya pencegahan hingga pemadaman titik api. Sebagian
kecamatan di Seruyan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim). Sementara di Kotim  cukup marak
terjadi karhutla, sehingga Kota Sampit diselimuti kabut asap yang cukup tebal.

Salah satu daerah yang berdekatan
yaitu Kecamatan Hanau. Dimana di daerah tersebut sempat muncul titik api.

Baca Juga :  Jelang PTM, SMAN 3 Palangka Raya Siapkan Hal Ini

Menanggapi hal tersebut, anggota
Polsek Hanau, Polres Seruyan bersama tim gabungan dari TNI, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadan Kebakaran dan masyarakat
bersama-sama menanggulangi bencana karhutla.

Kapolres Seruyan AKBP Ramon
Zamora Ginting melalui Kapolsek Hanau Ipda Budi Utomo mengatakan, pihak terus
melakukan patroli untuk memantau titik api. Sebelum patroli, mereka menggelar apel
gabungan sekaligus pengecekan sarana dan prasarana. Mulai dari kendaraan maupun
alat pemadam kebakaran. Mengingat titik api di Hanau diketahui terus bertambah.

“Kegiatan kami bersama tim
gabungan melaksanakan apel gabungan sekaligus mengecek kendaraan. Sehingga
melakukan patroli ke lokasi yang terpantau ada titik hotspot,” kata Ipda
Buda Utomo, Sabtu (14/9).

Baca Juga :  Maklumat Kapolri Juga Sampai ke Muara Bumban

Dijelaskannya, dengan adanya apel
bersama tersebut dapat meningkatkan sinergitas dalam pelaksanaan patroli karhutla
maupun pemadaman api di Hanau. Pasalmya bencana karhutla adalah tanggung jawab
bersama.

Selain patroli, sosialisasi juga
tetap dilakukan. Tujuannya agar masyarakat lainnya bisa berperan aktif dalam
mencegah bencana karhutla sedini mungkin.

“Sementara untuk titik api
ada Sembilan. Seperti di Danau Seluluk empat titik, di Desa Asam Baru satu
titik, Desa Derangga ada tiga titik dan satu titik di Desa Pehu,”
pungkasnya. (ais/ens/nto)

KUALA PEMBUANGKabupaten Seruyan, khususnya
Kota Kuala Pembuang tidak diselimuti kabut asap. Mengingat letak geografis
kabupaten yang berjuluk Bumi Gawi Hatantiring tersebut cukup dekat dengan laut,
sehingga angin laut yang cukup kencang cukup membantu menghindari daerah itu
dari asap. Namun bukan berarti di Seruyan tak terjadi karhutla. Karena di
wilayah itu juga ditemukan sejumlah hotspot.

Penanganan terhadap karhutla
terus dilakukan, termasuk upaya pencegahan hingga pemadaman titik api. Sebagian
kecamatan di Seruyan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kotawaringin Timur
(Kotim). Sementara di Kotim  cukup marak
terjadi karhutla, sehingga Kota Sampit diselimuti kabut asap yang cukup tebal.

Salah satu daerah yang berdekatan
yaitu Kecamatan Hanau. Dimana di daerah tersebut sempat muncul titik api.

Baca Juga :  Jelang PTM, SMAN 3 Palangka Raya Siapkan Hal Ini

Menanggapi hal tersebut, anggota
Polsek Hanau, Polres Seruyan bersama tim gabungan dari TNI, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadan Kebakaran dan masyarakat
bersama-sama menanggulangi bencana karhutla.

Kapolres Seruyan AKBP Ramon
Zamora Ginting melalui Kapolsek Hanau Ipda Budi Utomo mengatakan, pihak terus
melakukan patroli untuk memantau titik api. Sebelum patroli, mereka menggelar apel
gabungan sekaligus pengecekan sarana dan prasarana. Mulai dari kendaraan maupun
alat pemadam kebakaran. Mengingat titik api di Hanau diketahui terus bertambah.

“Kegiatan kami bersama tim
gabungan melaksanakan apel gabungan sekaligus mengecek kendaraan. Sehingga
melakukan patroli ke lokasi yang terpantau ada titik hotspot,” kata Ipda
Buda Utomo, Sabtu (14/9).

Baca Juga :  Maklumat Kapolri Juga Sampai ke Muara Bumban

Dijelaskannya, dengan adanya apel
bersama tersebut dapat meningkatkan sinergitas dalam pelaksanaan patroli karhutla
maupun pemadaman api di Hanau. Pasalmya bencana karhutla adalah tanggung jawab
bersama.

Selain patroli, sosialisasi juga
tetap dilakukan. Tujuannya agar masyarakat lainnya bisa berperan aktif dalam
mencegah bencana karhutla sedini mungkin.

“Sementara untuk titik api
ada Sembilan. Seperti di Danau Seluluk empat titik, di Desa Asam Baru satu
titik, Desa Derangga ada tiga titik dan satu titik di Desa Pehu,”
pungkasnya. (ais/ens/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru