MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Barito Utara mengakui, imbas pandemi Covid-19 yang mulai melanda triwulan II tahun 2020 lalu, kondisi perekonomian daerah setempat mengalami kontraksi cukup berat.
Hal itu disampaikan Bupati Barito Utara, Nadalsyah dalam pidatonya yang dibacakan Wakil Bupati, Sugianto Panala Putra pada Rapat Paripurna DPRD Barito Utara, Senin (14/6/2021).
Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Barito Utara berada pada angka 5,42 persen. Namun pada 2020, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi atau penurunan -2,24 persen.
Demikian pula dengan angka pengangguran. "Tingkat pengangguran di Barito Utara yang pada 2019 mulai membaik, yaitu di angka 3,92% dari 2018 sebesar 4,34%. Ketika pandemi melanda, angka itu kemudian memburuk sebesar 5,29%," jelas Sugianto.
Kondisi-kondisi itu juga berimbas pada angka kemiskinan yang turut meningkat. Jika pada tahun 2018, angka kemiskinan di Barut sebesar 5%, kemudian meningkat menjadi 5,17% pada 2020.
Namun demikian, lanjut Sugianto, melalui berbagai upaya yang dilakukan, kondisi perekonomian yang semula terpuruk, kini secara berangsur-angsur telah mulai menunjukkan perbaikan. Meskipun dalam progres yang terbilang lambat.
"Penyesuaian dengan New Normal segala pembangunan dan pergerakan ekonomi Barut dan dengan optimisme tinggi kita yakin untuk kemajuan Barut," kata Sugianto.
Ditegaskan Sugianto, sinergitas antara warga dan pemerintah daerah juga menjadi hal yang membuat Bumi Iya Mulik Bekang Turan ini mengalami progres ke arah yang membaik.
“Sedangkan di bidang pengelolaan keuangan, Alhamdulillah kita tetap berhasil mempertahankan penilaian atau opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI hingga tujuh kali berturut-turut, sejak 2015-2021. Selaku kepala daerah adalah tugasnya untuk memajukan serta mensejahterakan masyarakat yang ada di daerahnya,” pungkas Sugianto.