NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah pelanggan jasa pengiriman J&T mengungkapkan rasa kekecewaan mereka terhadap penurunan kualitas pelayanan yang diberikan. Â Keluhan ini muncul akibat adanya perubahan sistem pengiriman yang dinilai kurang memuaskan, jika dibandingkan sebelumnya.
Salah satu keluhan utama yang disuarakan masyarakat adalah hilangnya layanan pengiriman Cash on Delivery (COD) langsung ke rumah. Sebelumnya, layanan ini menjadi daya tarik utama bagi pelanggan yang gemar berbelanja daring.
“Dulu biasanya pembelian COD diantarkan langsung ke rumah, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Sekarang cuma dikasih tahu kalau barang sudah datang, tapi ketika ditanya apakah akan diantarkan atau tidak, kurirnya tidak membalas lagi. Padahal, dalam dua bulan terakhir ini saya sering belanja COD,” ungkap Dina, seorang pelanggan yang sedang mengantri di kantor J&T dengan nada kecewa, Senin (13/10).
Menanggapi keluhan tersebut, seorang petugas J&T yang enggan menyebutkan namanya membenarkan adanya kendala dalam pelayanan. Ia menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama masalah ini adalah banyaknya kurir yang mengundurkan diri, sehingga terjadi penumpukan barang. Selain itu, perusahaan juga sedang dalam proses merekrut dan melatih kurir-kurir baru untuk menggantikan posisi yang kosong.
“Memang benar ada beberapa kendala yang kami hadapi. Banyak kurir yang resign, jadi barang menumpuk. Kami juga sedang berusaha untuk menambah jumlah kurir dengan merekrut dan melatih kurir baru,” tuturnya.
Dengan adanya hal ini, pihak J&t bisa melakukan pembenahan agar ini tidak terus-menerus terjadi. (bib)