33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Laut Jawa

SUKAMARA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Stasiun Meteorologi kelas II Maritim Tanjung Emas, mengeluarkan peringatan dini
gelombang tinggi yang diprediksi terjadi di kawasan perairan Laut Jawa bagian
tengah.

Imbauan tersebut disampaikan agar
masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas pesisir khususnya di
pesisir Laut Jawa dan perairan selatan Kalimantan, mewaspadai gelombang tinggi.

Terdapat Tropical Cyclone “LILI”
dengan pusat tekanan 999 hPa di Laut Arafuru bagian barat. Pola sirkulasi
terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai. Pola angin wilayah utara
Indonesia umumnya dari selatan – barat dengan kecepatan 3-15 knot, sedangkan di
wilayah selatan Indonesia umumnya dari tenggara – barat daya dengan kecepatan
3-25 knot.

Baca Juga :  Perlu Pembenahan Pembangunan di Segala Bidang

“Kondisi ini mengakibatkan
peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah, terutama perairan Kalimantan,”
ujar Kepala BMKG Iskandar kelas III Kotawaringin Barat, Slamet Riyadi, kepada
Kalteng Pos, Sabtu (11/5).

BMKG Iskandar yang juga membawahi
wilayah kerja Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara, menyebut
tinggi gelombang 1,5 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Jawa bagian
tengah, perairan Kalimantan.

“Kepada nelayan agar
mempertimbangkan kondisi tersebut, sebelum pergi melaut, dan terus
memperbaharui informasi perairan dengan berkoordinasi bersama KSOP dan BMKG,”
kata Slamet.

Nelayan dan nahkoda kapal
dihadapkan memperhatikan resiko terhadap keselamatan pelayaran pelayaran
terhadap perahu nelayan yang mana kecepatan angin lebih dari 15 knot tinggi
gelombang diatas 1,25 meter, sedangkan untuk kapal tongkang kecepatan angin lebih
dari 16 knot tinggi gelombang 1,5 meter, untuk kapal feri kecepatan angin lebih
dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter.

Baca Juga :  ASN Masuk 10 Juni, Hari Pertama Kerja Bupati Bakal Sidak

“Meski demikian golombang tinggi
ini tidak berpengaruh hingga ke kawasan pesisir pantai, gelombang hanya terjadi
di tengah laut,” jelasnya.

Kondisi gelombang tinggi ini
diperkirakan terjadi selama 4 hari mulai hari Sabtu 11 Mei 2019, hingga hari
Selasa 14 Mei pukul 07.00 WIB.

Pihaknya memastikan untuk wilayah
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Sukamara yang memilik wilayah
pemukiman di kawasan pesisir pantai, tetap aman dari ancaman golombang karena
golombang tinggi hanya terjadi di laut lepas. (lan/abe/ctk/nto)

SUKAMARA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Stasiun Meteorologi kelas II Maritim Tanjung Emas, mengeluarkan peringatan dini
gelombang tinggi yang diprediksi terjadi di kawasan perairan Laut Jawa bagian
tengah.

Imbauan tersebut disampaikan agar
masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas pesisir khususnya di
pesisir Laut Jawa dan perairan selatan Kalimantan, mewaspadai gelombang tinggi.

Terdapat Tropical Cyclone “LILI”
dengan pusat tekanan 999 hPa di Laut Arafuru bagian barat. Pola sirkulasi
terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai. Pola angin wilayah utara
Indonesia umumnya dari selatan – barat dengan kecepatan 3-15 knot, sedangkan di
wilayah selatan Indonesia umumnya dari tenggara – barat daya dengan kecepatan
3-25 knot.

Baca Juga :  Perlu Pembenahan Pembangunan di Segala Bidang

“Kondisi ini mengakibatkan
peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah, terutama perairan Kalimantan,”
ujar Kepala BMKG Iskandar kelas III Kotawaringin Barat, Slamet Riyadi, kepada
Kalteng Pos, Sabtu (11/5).

BMKG Iskandar yang juga membawahi
wilayah kerja Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara, menyebut
tinggi gelombang 1,5 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Jawa bagian
tengah, perairan Kalimantan.

“Kepada nelayan agar
mempertimbangkan kondisi tersebut, sebelum pergi melaut, dan terus
memperbaharui informasi perairan dengan berkoordinasi bersama KSOP dan BMKG,”
kata Slamet.

Nelayan dan nahkoda kapal
dihadapkan memperhatikan resiko terhadap keselamatan pelayaran pelayaran
terhadap perahu nelayan yang mana kecepatan angin lebih dari 15 knot tinggi
gelombang diatas 1,25 meter, sedangkan untuk kapal tongkang kecepatan angin lebih
dari 16 knot tinggi gelombang 1,5 meter, untuk kapal feri kecepatan angin lebih
dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter.

Baca Juga :  ASN Masuk 10 Juni, Hari Pertama Kerja Bupati Bakal Sidak

“Meski demikian golombang tinggi
ini tidak berpengaruh hingga ke kawasan pesisir pantai, gelombang hanya terjadi
di tengah laut,” jelasnya.

Kondisi gelombang tinggi ini
diperkirakan terjadi selama 4 hari mulai hari Sabtu 11 Mei 2019, hingga hari
Selasa 14 Mei pukul 07.00 WIB.

Pihaknya memastikan untuk wilayah
Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Sukamara yang memilik wilayah
pemukiman di kawasan pesisir pantai, tetap aman dari ancaman golombang karena
golombang tinggi hanya terjadi di laut lepas. (lan/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru