MUARA TEWEH – Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dipandang perlu untuk terus ditingkatkan. Hal itu diungkapkan
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Barito Utara Henny Rosgiaty Rusli saat rapat paripurna
di Aula DPRD Barito Utara beberapa waktu lalu.
Menurut Henny, perlu menggali
potensi dan pendapatan asli daerah itu harus lebih dimaksimalkan lagi. Tujuannya
agar mampu mendorong sumber daya ekonomi, pembangunan infrastruktur dan
peningkatan sumber daya manusia, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk meningkatkan PAD,
terutama dari retribusi kalau memungkinkan agar bisa bekerjasama dengan pihak
ketiga atau badan usaha milik daerah,” sarannya.
Dijelaskan henny, untuk APBD
tahun 2019 sebesar Rp1,2 triliun. Sementara APBD tahun 2020 mengalami penurunan
yaitu Rp1,1 triliun. “Oleh karena itu, pemerintah daerah (pemda) diharapkan
lebih memaksimalkan pendapatan asli daerah,†tegasnya.
Sementara juru bicara Fraksi
Amanat Karya Sejahtera, Hasrat mengritik pemerintah daerah saat rpapat paripurna
penyampaian pendapat akhir terhadap nota keuangan RAPBD Kabupaten Barito Utara
tahun anggaran 2020.
“Sebagai antisipasi dalam
pencapaian pendapatan yang telah ditargetkan dalam RAPBD tahun 2020, pemerintah
daerah dituntut untuk cerdas dan kreatif dalam menghasilkan dan mengelola
sumber-sumber pendapatan,” ujar Hasrat.
Selaku Ketua Fraksi ARKS DPRD
Batara, Hasrat menyarankan agar sumber-sumber pendapatan alternatif perlu
digali secara kreatif dan inovatif dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang
ada secara efektif dan efisien.
“Patut untuk kita
perhatikan yaitu salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mengurangi angka pengangguran dengan memanfaatkan Corporate Social
Responsibility yang lebih terintegrasi,” jelasnya.
Pihaknya berharap, rancangan
peraturan daerah ini nantinya akan menjadi peraturan daerah yang dapat menjawab
kebutuhan, masalah, tantangan dan kondisi saat ini dan yang akan datang. (adl)