SUKAMARA – Bupati Sukamara H
Windu Subagio bersama Wabup H Ahmadi serta unsur forkopimda menjalani rapid
test corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19). Pengambilan sample
dilakukan di Kantor Bupati Sukamara, Senin (6/4).
Sejumlah pejabat, diantaranya bupati
beserta jajaran dan Ketua DPRD Sukamara Deni Khaidir, Pabung 1014 Pangkalan
Bun, diambil sample darahnya oleh petugas dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sukamara didampingi petugas dari Dinas Kesehatan.
Bupati Sukamara Windu Subagio
mengatakan, rapid test terhadap jajaran pemerintah ini dilaksanakan guna memastikan
pajabat di lingkungan Pemkab Sukamara tidak terpapar Covid-19. Kegaiatan ini
sekaligus untuk uji coba penggunaan rapid test yang merupakan bantuan dari
pemerintah pusat.
“Rapid test yang kita terima
ini sekaligus kita uji cobakan, dan kita pakai,†kata Windu Subagio usai
menjalani rapid test di Kantor Bupati Sukamara, Senin (6/4).
Bupati menjelaskan, tidak
semua orang bisa langsung dilakukan rapid test, penggunaannya untuk sementara
hanya kepada pejabat daerah serta unsur forkopimda saja. Mengingat mobilitas
kerja yang tinggi para pejabat dan unsur forkopimda. “Jadi penggunaannya hanya
untuk forkopimda dulu, karena ketersediaan alat rapid test juga sangat
terbatas,†jelasnya.
Ditambahkannya, pengambilan
sampel akan kembali dilakukan kepada yang lainnya dan diperluas jaringannya
jika ketersediaan alat rapid test sudah memadai. “Apabila bantuan alat rapid
test kembali datang dengan jumlah yang cukup banyak, maka akan kami sesuaikan
penggunaannya bagi yang membutuhkan,†akuinya.
Pemeriksaan dengan rapid test tersebut,
menurut bupati, tingkat akurasinya masih di bawah 90 persen, sehingga tidak
sepenuhnya menjamin hasil sample yang telah diambil tersebut.
“Hasil yang keluar nanti gak
menjamin 100 persen, mau positif atau negatif itu belum bisa dipastikan, dan
perlu tindakan cek kesehatan labih lanjut melalui hasil laboratorium,†tegasnya.