NANGA BULIK – Hujan deras beberapa hari terakhir membuat debit air Sungai Lamandau
naik ke angka 568 cm, yang artinya sudah siaga bencana. Pun juga debit air di
anak sungainya, yang meluap hingga menggenangi akses jalan.
Salah satunya Jembatan
Sungai Liku yang menjadi jalan penghubung Desa Bunut dan Desa Sungai Mentawa,
Kecamatan Bulik, Kamis (5/3).
Jembatan
tersebut terendam dengan ketinggian air antara 30-40 cm. Tim Reaksi Cepat (TRC)
BPBD Kabupaten Lamandau terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan
kondisi jalan serta menyiagakan dua perahu karet untuk membantu menyeberangkan
pengguna jalan. Selain itu, juga dipasang cross line di tepi kiri dan kanan
jembatan.
“Kami
selalu memantau ketinggian air melalui alat ukur tinggi muka air Sungai
Lamandau yang terdapat di Dermaga Batu Bisa. Hasilnya, hari ini 568 cm, artinya
ini sudah siaga bencana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Edison
Dewel, Kamis (5/3).
Terendamnya
jembatan, lanjut dia, mengganggu akses jalan warga desa untuk beraktivitas,
termasuk anak-anak sekolah.
“Sudah
menjadi kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat terdampak bencana. Sehingga hari ini (kemarin, red), kami menurunkan
dua perahu karet untuk membantu menyeberangkan warga,” ungkapnya.
Diakuinya
kejadian banjir di jalan tersebut sudah terjadi sejak akhir bulan Februari
lalu. Dan kondisinya naik turun, menyesuaikan curah hujan. “Saat ini kondisi air di jalan sudah mengalami
penurunan. Semoga besok sudah surut. Rata-rata pengguna jalan adalah warga dan
anak sekolah yang pulang ke Desa Sungai Mentawa,” terangnya. (cho/ami/nto)