27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dewan Dukung Penutupan Merong

MUARA TEWEH – Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara mendukung penuh langkah pemerintah daerah
setempat yang sudah menutup lokalisasi prostitusi merong di Kkm 3,5 jalan Muara
Teweh-Puruk Cahu. Bahkan Wakil Ketua I DPRD Barito Utara, Permana Setiawan ikut
menghadiri deklarasi penutupan lokalisasi yang disebut lembah durian itu, Rabu
(4/12).

Menurut Permana, pihaknya menyambut
baik upaya penutupan lokalisasi merong itu. Untuk orang-orang yang tidak ingin
dipulangkan oleh pemerintah, artinya sudah memiliki kesadaran. “Yang pulang
sendiri, artinya mereka sudah sadar duluan. Mungkin juga sudah mendengar bahwa pemerintah
akan menutup lokalisasi tersebut,” kata Permana, kemarin.

Selain itu, Permana Setiawan
juga mengajak masyarakat serta pihak terkait, setelah penutupan lokalisasi, harus
bersama-sama mengawasi lingkungan sekitar agar tidak terjadi prostitusi
terselubung. Juga harus ada pembinaan-pembinaan terhadap kejiwaan seseorang
yang terkait langsung dengan aktivitas pekerja seks komersil (PSK).

Baca Juga :  Pemkab Usul Penambahan APD

“Kalau masalah prostitusi ini,
sebenarnya sejak zaman dulu sudah ada. Mungkin agak sulit, tapi kita harus
berupaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan
pembinaan rohani agar masyarakat atau si pelaku prostitusi itu sadar bahwa yang
ia lakukan itu merupakan sesuatu hal yang tidak baik dan dilarang oleh agama,”
kata Permana usai deklarasi penutupan lokalisasi prostitusi merong, kemarin.

Semantara Wakil Bupati
Sugianto Panala Putra sebelumnya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Barito
Utara agar turut berperan serta termasuk membantu pemerintah dalam mengawasi di
lingkungan sekitarnya terkait aktivitas prostitusi.

“Kepada Satpol PP dan
Damkar Kabupaten Barito Utara agar bekerja sama dengan kepolisian untuk
melakukan pengawasan dan penertiban setelah penutupan ini. Jangan sampai yang
secara terang-terangan ini ditutup, tetapi masih ada praktik prostitusi
terselubung atau bahkan prostitusi yang tersembunyi menjadi lebih marak
lagi,” ungkap Sugianto yang juga hadir dalam deklarasi kemarin.

Baca Juga :  Pemkab Jalin Silaturahmi secara Virtual

Hal yang tidak kalah
pentingnya juga disampaikan wabup, yang harus dipikirkan bersama yaitu dampak
penutupan lokalisasi prostitusi ini akan menjadi perubahan pola perekonomian
masyarakat sekitarnya.

“Terkait dengan adanya
kebijakan ekonomi, hal ini dimaksudkan agar masyarakat di sekitar lokalisasi
yang biasanya mengais rezeki dari operasional lokalisasi prostitusi tersebut
dapat beralih atau memilih kegiatan ekonomi lainnya yang lebih produktif dan
positif,” imbaunya. (adl/ens)

MUARA TEWEH – Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Barito Utara mendukung penuh langkah pemerintah daerah
setempat yang sudah menutup lokalisasi prostitusi merong di Kkm 3,5 jalan Muara
Teweh-Puruk Cahu. Bahkan Wakil Ketua I DPRD Barito Utara, Permana Setiawan ikut
menghadiri deklarasi penutupan lokalisasi yang disebut lembah durian itu, Rabu
(4/12).

Menurut Permana, pihaknya menyambut
baik upaya penutupan lokalisasi merong itu. Untuk orang-orang yang tidak ingin
dipulangkan oleh pemerintah, artinya sudah memiliki kesadaran. “Yang pulang
sendiri, artinya mereka sudah sadar duluan. Mungkin juga sudah mendengar bahwa pemerintah
akan menutup lokalisasi tersebut,” kata Permana, kemarin.

Selain itu, Permana Setiawan
juga mengajak masyarakat serta pihak terkait, setelah penutupan lokalisasi, harus
bersama-sama mengawasi lingkungan sekitar agar tidak terjadi prostitusi
terselubung. Juga harus ada pembinaan-pembinaan terhadap kejiwaan seseorang
yang terkait langsung dengan aktivitas pekerja seks komersil (PSK).

Baca Juga :  Pemkab Usul Penambahan APD

“Kalau masalah prostitusi ini,
sebenarnya sejak zaman dulu sudah ada. Mungkin agak sulit, tapi kita harus
berupaya untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan
pembinaan rohani agar masyarakat atau si pelaku prostitusi itu sadar bahwa yang
ia lakukan itu merupakan sesuatu hal yang tidak baik dan dilarang oleh agama,”
kata Permana usai deklarasi penutupan lokalisasi prostitusi merong, kemarin.

Semantara Wakil Bupati
Sugianto Panala Putra sebelumnya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Barito
Utara agar turut berperan serta termasuk membantu pemerintah dalam mengawasi di
lingkungan sekitarnya terkait aktivitas prostitusi.

“Kepada Satpol PP dan
Damkar Kabupaten Barito Utara agar bekerja sama dengan kepolisian untuk
melakukan pengawasan dan penertiban setelah penutupan ini. Jangan sampai yang
secara terang-terangan ini ditutup, tetapi masih ada praktik prostitusi
terselubung atau bahkan prostitusi yang tersembunyi menjadi lebih marak
lagi,” ungkap Sugianto yang juga hadir dalam deklarasi kemarin.

Baca Juga :  Pemkab Jalin Silaturahmi secara Virtual

Hal yang tidak kalah
pentingnya juga disampaikan wabup, yang harus dipikirkan bersama yaitu dampak
penutupan lokalisasi prostitusi ini akan menjadi perubahan pola perekonomian
masyarakat sekitarnya.

“Terkait dengan adanya
kebijakan ekonomi, hal ini dimaksudkan agar masyarakat di sekitar lokalisasi
yang biasanya mengais rezeki dari operasional lokalisasi prostitusi tersebut
dapat beralih atau memilih kegiatan ekonomi lainnya yang lebih produktif dan
positif,” imbaunya. (adl/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru