29.7 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Juli-Agustus, 4.148 Ispa dan 1.223 Diare Serang Warga Kotim

SAMPIT – Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten
Kotawaringin Timur membuat petugas kesehatan di daerah itu lebih ektra kerja
keras lagi. Sebab banyak warga yang kena dampak. Mulai dari infeksi saluran pernapasan
akut (ispa) dan juga diare.

Penderita infeksi saluran pernapasan
akut di Kabupaten Kotawaringin Timur hingga Agustus berada di angka 4.148
kasus. Ada kenaikan sekitar 1.754 orang selama 1 bulan. Untuk penderita diare
juga mengalami kenaikan. Dari Juli 2019 penderitanya sekitar 672 orang, dan pada
Agustus mencapai 1.223 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kotim
Umar Kaderi menjelaskan, yang paling banyak terkena ispa adalah warga di
Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Yaitu 659 kasus. Disusul Kecamatan Parenggean
di angka 647 kasus. Jika pada Juli 2019 di Parenggean ada di posisi pertama
dengan 553 penderita. “Jumlah kasus ispa dan diare ini terbagi dari 21 puskesmas
yang ada di setiap 17 kecamatan di Kotim. Namun dari ribuan penderita tersebut
tidak ada yang sampai meninggal dunia,” kata Umar Kaderi, Selasa (3/9).

Baca Juga :  Perangkat Darerah Jangan Kalah Sama AMC

“Masalah kasus ispa dan diare ini
disebabkan oleh kondisi cuaca dan udara yang tidak sehat. Apalagi saat ini
kondisi udara Kotim yang memang kurang sehat, karena asap yang disebabkan oleh
kebakaran hutan dan lahan yang belum berhenti dan saat ini masih terjadi,” jelasnya.

Akibat karhutla itu membuat udara
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama saluran pernapasan. “Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kepada masyarakat jangan terlalu banyak beraktivitas
di luar rumah. Apalagi bepergian tidak mengggunakan masker,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan, Dinkes Kotim juga akan menyurati puskesmas-puskesmas yang ada
di kabupaten itu untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga di wilayah
masing-masing.

Baca Juga :  Jaga Infrastruktur Jalan dengan Tidak Mengangkut Beban Berat yang Mele

“Kami melakukan penyuluhan
keliling terkait kewaspadaan dan pencegahan penyakit yang terjadi di musim
kemarau ini, terutama ispa dan diare. Diharapkan kepada masyarakat yang ada
gejala ispa dan juga diare ini agar segera memeriksakan dirinya ke petugas
kesehatan atau puskesmas terdekat,” pintanya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten
Kotawaringin Timur membuat petugas kesehatan di daerah itu lebih ektra kerja
keras lagi. Sebab banyak warga yang kena dampak. Mulai dari infeksi saluran pernapasan
akut (ispa) dan juga diare.

Penderita infeksi saluran pernapasan
akut di Kabupaten Kotawaringin Timur hingga Agustus berada di angka 4.148
kasus. Ada kenaikan sekitar 1.754 orang selama 1 bulan. Untuk penderita diare
juga mengalami kenaikan. Dari Juli 2019 penderitanya sekitar 672 orang, dan pada
Agustus mencapai 1.223 orang.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kotim
Umar Kaderi menjelaskan, yang paling banyak terkena ispa adalah warga di
Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Yaitu 659 kasus. Disusul Kecamatan Parenggean
di angka 647 kasus. Jika pada Juli 2019 di Parenggean ada di posisi pertama
dengan 553 penderita. “Jumlah kasus ispa dan diare ini terbagi dari 21 puskesmas
yang ada di setiap 17 kecamatan di Kotim. Namun dari ribuan penderita tersebut
tidak ada yang sampai meninggal dunia,” kata Umar Kaderi, Selasa (3/9).

Baca Juga :  Perangkat Darerah Jangan Kalah Sama AMC

“Masalah kasus ispa dan diare ini
disebabkan oleh kondisi cuaca dan udara yang tidak sehat. Apalagi saat ini
kondisi udara Kotim yang memang kurang sehat, karena asap yang disebabkan oleh
kebakaran hutan dan lahan yang belum berhenti dan saat ini masih terjadi,” jelasnya.

Akibat karhutla itu membuat udara
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama saluran pernapasan. “Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kepada masyarakat jangan terlalu banyak beraktivitas
di luar rumah. Apalagi bepergian tidak mengggunakan masker,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang
tidak diinginkan, Dinkes Kotim juga akan menyurati puskesmas-puskesmas yang ada
di kabupaten itu untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga di wilayah
masing-masing.

Baca Juga :  Jaga Infrastruktur Jalan dengan Tidak Mengangkut Beban Berat yang Mele

“Kami melakukan penyuluhan
keliling terkait kewaspadaan dan pencegahan penyakit yang terjadi di musim
kemarau ini, terutama ispa dan diare. Diharapkan kepada masyarakat yang ada
gejala ispa dan juga diare ini agar segera memeriksakan dirinya ke petugas
kesehatan atau puskesmas terdekat,” pintanya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru