33 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Produk Unggulan Tambaba di Jual Hingga ke Luar Kalimantan

MUARA TEWEH-Sudah tersiar luas di kalangan
masyarakat Kabupaten Barito Utara, jika Desa Tambaba, Kecamatan Gunung Purei
memproduksi kerajinan anyaman rotan. Potensi ini masih dipertahankan Pemerintah
Desa Tambaba.

Karena produk yang dinilai baik. Tidak heran,
apabila produk anyaman Desa Tambaba sudah dijual ke daerah luar Kalimantan
Tengah. Bahkan hingga ke Kutai Barat, Pulau Jawa dan Bali.

“Kerajinan yang bahan bakunya rotan
adalah salah satu produk unggulan di Desa Tambaba, bukan saja untuk dipakai
melainkan sekarang ini sangat mendukung usaha warga,” ujar Kepala Desa
(Kades) Tambaba, Redionsyah melalui Kaur Keuangan, Syamsul Arifin, Kamis
(3/10).

Terlebih, ungkap Syamsul, di Desa Tambaba
tidak ada usaha lain. Rotan adalah sumber usaha. Rotan juga diambil menjadi
lampit atau bahan mentah yang sering dijual ke Banjarmasin, Kalsel. 

Baca Juga :  Jaga Jarak, Hindari Kerumunan di Pasar

Anyaman rotan dapat diolah dalam berbagai
macam jenis anyaman. Misalnya tikar, anjat dan berbagai macam tas maupun
dompet. Harga jual hasil kerajinan pun beragam. Mulai Rp 50 ribu hingga Rp 400
ribu. 

“Harga disesuaikan motif dan bentuk.
Kalau anyaman tikar harganya bisa Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” beber
Syamsul. 

Diakui Syamsul, dalam mengembangkan kerajinan
ini terdapat sejumlah kendala. Diantaranya belum ada pembeli yang dapat
menampung secara terus menerus. Selain itu, warga Desa Tambaba belum ada
pemasaran yang pasti. 

“Kami terus mlakukan pembinaan melalui
pelatihan, tapi kami belum dapat investor khusus untuk menagani produk anyaman
ini,” tutupnya. (cah/OL)

Baca Juga :  BPBD Kobar Berharap Water Bombing Stand By

MUARA TEWEH-Sudah tersiar luas di kalangan
masyarakat Kabupaten Barito Utara, jika Desa Tambaba, Kecamatan Gunung Purei
memproduksi kerajinan anyaman rotan. Potensi ini masih dipertahankan Pemerintah
Desa Tambaba.

Karena produk yang dinilai baik. Tidak heran,
apabila produk anyaman Desa Tambaba sudah dijual ke daerah luar Kalimantan
Tengah. Bahkan hingga ke Kutai Barat, Pulau Jawa dan Bali.

“Kerajinan yang bahan bakunya rotan
adalah salah satu produk unggulan di Desa Tambaba, bukan saja untuk dipakai
melainkan sekarang ini sangat mendukung usaha warga,” ujar Kepala Desa
(Kades) Tambaba, Redionsyah melalui Kaur Keuangan, Syamsul Arifin, Kamis
(3/10).

Terlebih, ungkap Syamsul, di Desa Tambaba
tidak ada usaha lain. Rotan adalah sumber usaha. Rotan juga diambil menjadi
lampit atau bahan mentah yang sering dijual ke Banjarmasin, Kalsel. 

Baca Juga :  Jaga Jarak, Hindari Kerumunan di Pasar

Anyaman rotan dapat diolah dalam berbagai
macam jenis anyaman. Misalnya tikar, anjat dan berbagai macam tas maupun
dompet. Harga jual hasil kerajinan pun beragam. Mulai Rp 50 ribu hingga Rp 400
ribu. 

“Harga disesuaikan motif dan bentuk.
Kalau anyaman tikar harganya bisa Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” beber
Syamsul. 

Diakui Syamsul, dalam mengembangkan kerajinan
ini terdapat sejumlah kendala. Diantaranya belum ada pembeli yang dapat
menampung secara terus menerus. Selain itu, warga Desa Tambaba belum ada
pemasaran yang pasti. 

“Kami terus mlakukan pembinaan melalui
pelatihan, tapi kami belum dapat investor khusus untuk menagani produk anyaman
ini,” tutupnya. (cah/OL)

Baca Juga :  BPBD Kobar Berharap Water Bombing Stand By

Terpopuler

Artikel Terbaru