PALANGKA
RAYA – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota
Palangka Raya Gloria Aden menjelaskan, untuk menjadi seorang anggota Damkar
merupakan pekerjaan yang sarat resiko namun menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan
jika dikerjakan dengan ikhlas.
Selain melaksanakan dinas dalam 1 x 24 jam sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP). Dinas Damkar bergelut
dengan panasnya api, kemudian masih banyak tugas lain yang sudah menjadi kewajiban anggota damkar dalam misi
penyelamatan. Untuk itu Damkar diberi nama lain dengan julukan Kesatria Biru.
“Anggota Damkar
mempunyai team penyelamat atau bisa disebut team Resque. Team ini terbentuk dan
berjalan selama kurang lebih selama dua tahun,â€ungkap Gloria kepada Kalteng Pos
disela-sela waktu kerjanya,
Kamis (2/1)
Dijelaskannya,
penyelamatan seakan sudah menjadi prioritas utama bagi seluruh anggota petugas
Damkar. Demi menciptakan rasa aman dan keselamatan kepada masyarakat seakan
sudah menjadi tanggung jawab penuh bagi Damkar dan seluruh tim. Pihaknya sebelum bekerja tidak
pernah melupakan motto Dinas Damkar
yakni ‘Yudha Brama Jaya’ yang artinya Pantang Pulang Sebelum Api Padam,
Walaupun Nyawa Sebagai Taruhannya.“Salah satu contoh jika
terjadi kebakaran pada suatu tempat, namun di dalamnya ada korban dalam keadaan
posisi terjebak, kami akan utamakan keselamatan korban terlebih dahulu untuk
selanjutnya baru memadamkan api,â€jelas Gloria.
Namun katanya, tidak
semua anggota Dinas Damkar dapat menjadi bagian dari tim penyelamat atau resque. Pasalnya ada beberapa faktor dan
syarat untuk bisa bergabung menjadi anggota tim. Kemudian anggota harus mampu
melewati berbagai macam tes.
“Jadi faktor utamanya
anggota harus memiliki mental yang kuat selain bisa menguasai berbagai macam
tehnik serta alat penyelamatan,â€kata gloria.
Dia
mengungkapkan, Wali Kota dan Wakil selalu mendukung pelaksanaan tugas pemadaman kebakaran yang dilakukan pihaknya. (*pra)